Radhia Humaira | DETaK
Darussalam – Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Mirza Tabrani saat ditemui detakusk.com Rabu, 24 Februari 2016, angkat bicara terkait penambahan Program Studi (Prodi) di lingkungan Unsyiah.
Ia mendukung kebijakan ini. Menurutnya, efektif atau tidaknya prodi baru ini bukan tergantung pada prodinya, akan tetapi tergantung kepada orang-orang yang menjalankan Prodi tersebut. Ia menyarankan bahwa dalam menjalani program ini perlu ditempatkan orang-orang yang tepat dan expert (ahli), sehingga yang di cita-citakan dapat diraih dengan sempurna.
Dalam ungkapannya, ia mengatakan bahwa ke depannya khusus untuk penambahan prodi Fakultas Ekonomi sangat tergantung pada riset yang dilakukan dan jumlah mahasiswa saat ini telah lebih dari 50 orang.
“Next year. Ada atau tidaknya penambahan prodi tergantung pada keperluannya. Kalau perlu, akan diusulkan,” terangnya.
Fakultas Ekonomi sendiri sebagai fakultas tertua di Unsyiah tidak muluk-muluk dalam membuka sebuah prodi baru. Perlu survei dan kajian khusus terhadap permintaan pasar mengenai seberapa besar minat dan kebutuhan masyarakat terhadap prodi tersebut. Dua tahun yang lalu, Fakultas Ekonomi telah membuka prodi Ekonomi Islam dan mendapatkan peminat yang banyak. Begitupun dengan program Doktor llmu Manajemen yang menarik banyak pelamar. Ia juga menambahkan bahwa penambahan prodi ini tentu akan menemui kelemahannya, misalnya dari segi persiapan.
“Cuma yang mengkhawatirkan adalah kita kurang preparation, misalnya kelas. Untuk itu, maka perlu diatur kembali masalah manajemennya,” tutup Mirza.[]
Editor: Eureka Shittanadi
