DETaK | Darussalam – Pandangan negatif terhadap Orientasi dan Studi Pengenalan Kampus (Ospek) di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) merebak. Pasalnya, peserta yang mengikuti masa orientasi mengira ospek sebagai ajang kekerasan. “Awalnya takut, karena saya kira akan diospek, namun setelah mengikuti kegiatan tersebut, ternyata sangat seru,” ujar Rahmi, salah seorang peserta “Silaturahmi Keakraban Aneuk Fisip” (Sikap) yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Unsyiah, Minggu (25/09/2011).
Fajri, yang ditemui DETaK seusai acara Sikap juga mengomentari hal yang sama seperti Rahmi. “Awalnya saya kira akan dipelonco atau apa gitu, namun setelah mengikuti acara ini, terasa puas dan acara seperti ini sangat berguna,” tutur Fajri. Ia juga menambahkan akan pentingnya acara seperti ini karena di dalam acara mahasiswa dididik untuk mengenal sesama juga fakultas yang telah dipilih.
Ketua panitia Sikap 2011, Azhari Lubis mengatakan bahwa kegiatan itu bukanlah ospek ataupun ajang perpeloncoan mahasiswa baru, namun sebagai media untuk silaturahmi agar mengenal senior dan sesama mahasiswa baru. “Supaya mereka kenal sama kakak letting juga Fisip sendiri,” ujarnya saat ditemui DETaK di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusigwa) Unsyiah. Seperti halnya Fisip, Fakultas Teknik juga menggelar kegiatan ospek bernama Silaturahmi Keakraban Aneuk Teknik (Sikat) pada 23 dan 24 September 2011. Siswandi sebagai ketua BEM FT Unsyiah juga mengutarakan komentar yang sama, bahwa kegiatan ospek bukanlah kegiatan yang mengandung unsur kekerasan. [Iqbal Perdana (AM)]