Beranda Headline MTQ Unsyiah, Antusias Mahasiswa Meningkat

MTQ Unsyiah, Antusias Mahasiswa Meningkat

BERBAGI

Dinda Triani [AM] | DETaK

MTQDarussalam – Seleksi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) mahasiswa tingkat universitas ke-14 sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini mempertandingkan 13 cabang perlombaan dan jumlah total peserta sebanyak 194 orang yang berlangsung di Masjid Jamik Kampus Unsyiah. Rabu, 22 April 2015.

Acara yang dimulai setelah dibuka resmi oleh Rektor Unsyiah, Samsul Rizal. Meski acara tidak dipenuhi sesak oleh mahasiswa yang menyaksiakan pelaksanaan kegiatan, panitia mengaku para mahasiswa telah memberikan apresiasi yang besar terhadap acara MTQ kali ini.

Iklan Souvenir DETaK

“Saya rasa apresiasi mahasiswa terutama peserta dalam mengikuti seleksi MTQ tingkat Universitas kali ini cukup besar, pasalnya peserta kali ini cukup banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bahkan para mahasiswa yang datang pun cukup ramai meski mereka tidak diwajibkan menonton acara ini.” Tutur Gunawan, salah seorang panitia yang mengkoordinir acara  kepada detakusk.com disela-sela pelaksanaan acara MTQ.

Cabang yang perlombaan yaitu Tilawah, Khatil Quran, Debat Ilmiah Kandungan Alquran (Bahasa Arab), Debat Ilmiah Kandungan Alquran (Bahasa Inggris), Tartil, dan Karya Tulis Ilmiah kandungan Alquran dilaksanakan di Masjid Jamik.

Sementara untuk cabang Hifzil satu, lima dan sepuluh juz serta cabang Fahmil yang bertempat di FKIP, dan Syarhil di selenggrakan di FMIPA dan desain aplikasi komputer di gedung ICT Unsyiah dengan masing-masing koordinator yang berbeda tiap tempat pelaksanaannya.

Sarah, mahasiswi FMIPA yang sedang menonton acara salah satu perlombaan menuturkan, bahwa kebayakan mahasiswa bersikap apatis terrhadap penyelenggaraan MTQ.

“Jika antusiasme mahasiswa dalam perlombaan MTQ di fakultas mereka sendiri terbilang biasa-biasa saja, yaitu sebatas sepengetahuan mereka,” katanya.

Berbeda dengan M. Aris Munandar mahasiswa dari Fakultas Pertanian yang merupakan peserta cabang perlombaan KTI, mengaku apresiasi peserta terbilang cukup besar.

“Dari mahasiswa lainnya pun seperti teman-teman saya sebenarnya punya keinginan untuk berpartisipasi dalam lomba, akan tetapi tampaknya tidak mendapat informasi karena sosialisasi yang juga kurang sehingga tidak bisa mengikutinya.” Jelas Aris.[]

Editor: Riska Iwantoni