M. Elmuava Sani [AM] | DETaK
Darussalam-Mahasiswa asing yang tergabung dalam International Student Society (ISS) mencoba memperkenalkan negaranya dengan mendirikan stand pada Unsyiah Fair 8 di Gedung AAC Dayan Dawood, mulai 10-15 November 2012.
Mereka berasal dari delapan negara, seperti Turki, Tajikistan, Turkmenistan, Azerbaijan, Kyrgyztan, dan Kazakhstan, kebanyakan dari Asia Tengah. Selain itu, ada juga mahasiswa dari Thailand.
Menurut Fikret Celebi, mahasiswa FKIP Bahasa Inggris Unsyiah dari Turki, banyak hal yang ingin mereka perkenalkan di Unsyiah Fair tentang budaya mereka. “Kami ingin memperkenalkan budaya kami yang khas, ramai orang yang mengaitkan negara kami dengan Eropa, padahal budaya kami itu berbeda dengan budaya masyarakat Eropa yang lain, budaya kami lebih dekat dengan budaya masyarakat Asia,” ujarnya.
Selain budaya Turki, kebudayaan negara-negara Asia Tengah juga dipamerkan di stand itu. Seperti karpet khas Turkmenistan, tabak (hiasan berbentuk piring), jilbab Turki, handuk Turki, dan penganan-penganan khas Asia.
Mereka juga turut memamerkan foto-foto peninggalan budaya islam yang terdapat di Museum Topkapi Sarayi, Turki. Di antaranya foto pedang Nabi Muhammad, foto bekas telapak kaki Nabi Muhammad, foto pedang Zulfaqar, dan pedang Sayyidina Ali.
Selain itu, terdapat juga buku-buku pelajaran internasional yang digunakan dibeberapa sekolah di Aceh, seperti di Fatih Boarding School. “Kebanyakan bukunya bermaterikan Bahasa Inggeris,” kata Fikret Celebi.
Fikret juga menjelaskan tentang Hammam (kolam mandi air panas khas Turki). Menurut penjelasannya, Hammam itu hanya digunakan saat musim dingin saja, “fungsinya sama seperti Sauna,” ucapnya.
“Orang Turki tidak selalu ke sana, mereka hanya ke sana untuk menghangatkan badan ketika musim dingin, itu pun seminggu paling sekali,” katanya.[]