Jakarta – Salah satu tantangan utama dalam menyelenggarakan kuliah online atau daring ialah kesiapan infrastruktur, dalam hal ini koneksi internet. Karena sebagian besar perkuliahan dilaksanakan dalam sistem online.
Lantas, bagaimana kesiapan konektivitas jaringan internet di Indonesia sehingga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berani meluncurkan kuliah daring? Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyatakan, pada umumnya koneksi internet di wilayah Indonesia susah cukup baik.
“Saat ini koneksi jaringan internet di berbagai wilayah sudah cukup baik. Walaupun memang di sejumlah daerah masih ada yang belum bisa terkoneksi dengan internet,” ujar M Nuh di Kemendikbud, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, 15 September 2014.
Oleh karena itu, lanjutnya, Kemendikbud telah menyiapkan solusi berupa pengadaan satelit. Fasilitas tersebut baru rampung dan bisa digunakan pada 2016.
“Pada 2016 broadband bisa terealisasi sehingga masalah infrastruktur dan jaringan teratasi. Palapa ring membuat seluruh sistem di berbagai daerah di Indonesia terkoneksi,” ungkapnya.
Dia menyebut, ke depan integrasi yang dilakukan melalui kuliah daring itu tidak hanya sebatas skala nasional. M Nuh berharap, program tersebut bisa berkolaborasi dengan kampus asing.
“Syarat pelaksanaan kuliah daring, semua perguruan tinggi harus saling mengakui. Kalau di antara enam perguruan tinggi konsorsium tidak masalah, sudah saling mengakui. Itu yang ingin kami perluas untuk saling mengakui. Tidak hanya di Indonesia saja tapi juga bekerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri sehingga bisa semakin kuat,” imbuh M Nuh.[]
Sumber: Okezone.com