Beranda Headline KPR Sayangkan Terjadinya Kericuhan Pemira

KPR Sayangkan Terjadinya Kericuhan Pemira

BERBAGI

Ferdian A Majni | DETaK

Darussalam – Komisi Pemilihan Raya (KPR) Unsyiah menyayangkan terjadinya kericuhan dalam pemira Unsyiah 2012, Rabu (5/12/2012) tadi. Menurut mereka, sebagai intelektual kampus, seharusnya semua pihak dapat menahan diri sehingga  kericuhan itu bisa terhindarkan.

Perihal itu disampaikan Ketua KPR, Fauzi, melalui siaran pers yang dikirim ke detakusk.com sore tadi. “Kami selaku Komisi Pemilihan Raya Unsyiah sangat menyayangkan sikap beberapa kelompok mahasiswa tersebut. Hal ini tentu saja mencoreng nama baik kampus kebanggaan masyarakat Aceh ini,” katanya.

Iklan Souvenir DETaK

Menurut KPR, kericuhan dalam pemira ini telah mencederai proses demokrasi di kampus Unsyiah. Padahal, seharusnya, menurut Fauzi, sebagai intelektual kampus, mahasiswa harus mampu menahan diri dari melakukan tindakan anarkisme.

Sebagaimana diketahui, pemira Unsyiah, Rabu (5/12/2012) tadi diboikot oleh Forum BEM dan DPMF se-Unsyiah. Massa dari Forum BEM dan DPMF ini merebut kertas suara dan membubarkan pemberian hak suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di fakultas-fakultas di Unsyiah. Sempat terjadi kericuhan saat massa dari Forum BEM dan DPMF merebut kertas suara di Fakultas Kedoteran Unsyiah. Pemboikotan ini sendiri sebagai reaksi dari tidak terpenuhinya tuntutan Forum BEM dan DPMF ini untuk menunda dan menyusun ulang tahapan pemira (klik di sini untuk tuntutan forum BEM secara lebih lengkap).

Sementara itu, tahapan pemira Unsyiah kini telah dihentikan sementara oleh Pembantu Rektor III Unsyiah, Rusli Yusuf. Dalam penjelasannya kepada Forum BEM dan DPMFsiang tadi di Biro Rektorat Unsyiah, Rusli menerangkan tahapan ini nantinya akan dibicarakan kembali dengan melibatkan semua simpul-simpul lembaga kampus yang legal di Unsyiah. []