Sayed Jamaluddin | DETaK
Darussalam – Audiensi Pembantu Rektor III Unsyiah, Rusli Yusuf dan Pembantu Dekan III se-Unsyiah dengan BEM dan DPMF di lingkungan Unsyiah yang dilakukan di Ruang Rapat Biro Rektorat Unsyiah tadi siang, tidak menghasilkan solusi yang konkret terhadap tuntutan BEM dan DPMF. “Nggak ada solusi, sedikit pun nggak ada solusi,” kata Reza Maulana, koordinator aksi, Selasa (4/12/2012).
Dikatakan Reza Maulana, Pembantu Rektor III Unsyiah menawarkan, reformasi pemira bisa dilakukan tiga bulan ke depan, namun mereka menolak tawaran dari pembantu rektor III itu. Menurutnya, “sidang umumnya cacat, prosesnya cacat, pasti hasilnya akan cacat juga.”
Reza Maulana menambahkan, karena tidak ada solusi yang dihasilkan, besok kemungkinan mereka akan menggunakan tindakannya sendiri terkait pemira. “Kalau kawan-kawan sepakat, kemungkinan akan mensterilkan kotak suara di fakultas-fakultas,” katanya.
Hal itu juga dikatakan Wakil Ketua BEM Fakultas Hukum Unsyiah, Hermanto. Menurutnya, Pembantu Rektor III hanya mengulur-ulurkan waktu saja saat audiensi. “Proses ini (pemira) harus tetap jalan dan akan diperbaiki tiga bulan ke depan,” kata Hermanto, menirukan ucapan Pembantu Rektor III.
Dikatakan Hermanto, Pembantu Rektor III akan melakukan pembicaraan dengan Rektor Unsyiah terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan. Namun, tidak ada kejelasan kapan pembicaraan itu akan dilakukan. “Jangan salahkan kami, kalau delapan BEM ini akan bertindak anarkis dan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, Pak Rusli hanya menjawab, nanti akan kita duduk lagi. “Tidak ada kepastian!” ujar Hermanto. []