M Fajarli Iqbal | DETaK
Darussalam – Konser Virzha yang dilangsungkan di gedung AAC Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh nyaris batal. Jumat malam, 3 April 2015.
Hal ini disebabkan karena panitia tak mengantongi izin resmi dari pihak kepolisian. Penjelasan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Syiah Kuala, Yusuf Hariadi.
“Setiap kegiatan yang mengumpulkan massa, menurut undang-undang memang harus mengantongi izin dari kepolisian, nah panitia acara ini sama sekali tidak mengantongi izin,” jelas Yusuf saat ditemui detakusk.com.
Ia menuturkan bahwa awalnya acara ini akan batal total karena tidak mengindahkan prosedur yang sudah ditetapkan oleh undang-undang. Namun mengingat penonton yang sudah membeli tiket, acara pun tetap berlangsung berkat toleransi kepolisian.
“Saya juga heran, kok bisa masuk, tapi sayang juga penonton yang sudah membeli tiket, kita juga menimbang hal itu,” lanjutnya.
Yusuf selaku penanggungjawab keamanan di lingkungan Unsyiah sangat menyayangkan hal ini. Ia berharap acara besar seperti ini seharusnya berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait dengan izin keramaian. “Saya harap untuk ke depannya panitia harus professional,” tegasnya.
Tak hanya pihak kepolisian yang kecewa dengan kinerja panitia, Ammar Fuad selaku undangan dari Komite Nasional Pemuda Indoensia (KNPI) mengaku kecewa dengan panitian pelaksana.
“KNPI mendukung penuh acara yang seperti ini, apalagi temanya tetang narkoba, tapi untuk ke depan jangan sampai terulang lagi molor seperti ini,” tuturnya.
Raut kecewa pun terlihat dari penonton yang sudah membayar 50 ribu untuk tiket masuk namun penampilan yang disajikan tidak maksimal. Ihsan salah satu penonton mengaku kecewa dengan acara ini. “Kecewa, pastilah kecewa, penonton lain juga kecewa dengan penampilan seperti ini,” ungkapnya.
Keterlambatan waktu acara membuat Virzha hanya menyanyikan 2 lagu dari 16 lagu yang direncanakan.
Sayangnya pihak panitia tidak bisa dijumpai karena sudah terlebih dahulu meninggalkan tempat konser, sehingga klarifikasi lebih lanjut mengenai hal ini pun tidak diperoleh.[]
Editor : Masridho Rambey
