Iqbal Perdana | DETaK
Darussalam – Kelompok mahasiswa Unsyiah yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Menggugat (AMM), mempertanyakan penundaan pelaksanaan pemira pada 5 Desember lalu. Mereka berorasi di depan Gedung Biro Rektorat Unsyiah, Jumat (7/12/2012).
Menurut AMM, sidang umum yang berlangsung beberapa hari yang lalu tidak cacat hukum. “Mereka menolak pemira dengan alasan sidang umum mengalami cacat hukum, namun kecacatan itu tidak dapat dibuktikan bahkan dihadapan pakar hukum ketika mereka rapat dengan para dekanat dari tiap-tiap fakultas pada H-1 pemira,” seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima detakusk.com.
Dalam siaran pers tersebut, AMM juga menceritakan tentang Forum BEM yang merusak fasilitas kampus, memukul mahasiswa, membentak dosen, dan menyakiti para wanita.
Sementara itu AMM menyatakan sikap sebagai berikut:
- Meminta pihak rektorat agar segera menindak tegas tindakan premanisme di lingkungan Unsyiah.
- Mengembalikan hak mahasiswa dalam memilih tanpa intimidasi.
- Mendukung rektorat agar tegas dalam mengambil kebijakan tanpa tekanan dan ancaman dari pihak manapun.
- Segera laksanakan pemira secara demokratis aman dan damai tanpa intimidasi.
