Maisyarah Rita | DETaK
Darussalam – Menjelang masa kinerja akhir tahun, Perpustakaan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) terus memantau dan mengupayakan solusi dari keluhan para pengunjung perpustakaan. Beragam keluhan yang diterima oleh pihak pengelola perpustakaan didominasi oleh keluhan fasilitas internet dan toilet perpustakaan yang kian memburuk. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Taufiiq Abdul Gani, Kepala Perpustakaan Unsyiah.
“Banyak sekali mahasiswa yang komplain masalah internet. Kita hitung sekarang kunjungan mahasiwa rata-rata 2700 orang dalam sehari, 400 orang malam dan 2.300 dari pagi sampai magrib,” katanya.
Menurutnya, jika dibagi dua waktu siang berarti 1350 orang, mahasiswa rata-rata menghabiskan waktu 4 jam di perpustakaan. Ia mencontohkan mahasiswa keluar-masuk sebanyak 300 orang, dan menetap ada sebanyak 1050 orang dari jam 09-12.30 WIB setiap saat ada orang di pustaka.
“Fakta yang kita lihat, setiap mahasiswa membawa satu laptop dan satu handphone. Bayangkan berapa koneksi yang terpakai. Normalnya koneksi itu 250 orang dengan keadaan internet yang ada di pustaka sekarang. Wajarlah aksesnya lelet, ya otomatis kita harus upgrade,” papar Taufiq, dijumpai di ruang Administrasi Perpustakaan Unsyiah, 5 Oktober 2016.
Hingga saat ini, Taufiq mengatakan bahwa pihak Perpustakaan Unsyiah sudah memanggil para teknisi jaringan internet dalam rangka mengupayakan mengatasi masalah tersebut.
Selain masalah akses internet yang tidak memadai. Kendala lain yang sering kali dikeluhkan pengunjung perpustakaan yakni kondisi toilet yang semakin memburuk.
“Permasalahan toilet yang udah didesain seperti itu, ada beberapa orang yang dinaikin toiletnya, sampai ada yang jebol. Harusnya kita sediakan dua model toilet supaya hal seperti ini tidak terulang lagi, saya ingin toilet kita itu standar, punya tissue, sabun dan lain sebagainya,” jelasnya.
Lanjutnya, penyediaan terhadap tissue sudah pernah dilakukan sebelumnya, namun banyak mahasiswa yang tidak membuang sampah tissue pada tempatnya, akibatnya akan terjadi banjir karena saluran air yang rusak ataupun sumbat. Menyinggung masalah toilet dan kesadaran para pengguna toilet. Taufig menegaskan akan melakukan upaya agar mahasiswa jadi lebih peduli.
“Nanti kita akan lakukan kampanye sadar toilet seperti kampanye yang pernah kita lakukan ketika dulu mahasiswa banyak yang meninggalkan sampah di meja pustaka. Tapi setelah kita kampanyekan, kita posting, berkurang sampai saat ini Alhamdulillah sudah tidak ada lagi yang berbuat demikian. Ya, inilah tantangan akhir tahun Perpustakaan Unsyiah, kita terus berupaya, tentu dengan melihat porsi pendanaan yang dibutuhkan memadai atau tidak,” tutupnya.[]
Editor: Cut Meliana