Ahmad Julio [AM] | DETaK
Darussalam – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Unsyiah mengalami kekosongan jabatan (vacum) hal ini dimulai sejak Mei 2014 lalu.
Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Rajes Ikhlas Rosaguna, membenarkan hal ini. Ia menilai bahwa kurangnya pengkaderan terhadap intenal BEM FKIP dan adanya oknum – oknum tertentu yang telah merusak sistem tatanan demokrasi yang telah dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Raya (KPR) FKIP Unsyiah sehingga berdampak pada kosongannya jabatan ketua BEM FKIP Unsyiah.
Rajes juga mengatakan bahwa dampak dari kekosongan jabatan tersebut adalah banyaknya kegiatan BEM dan DPM FKIP Unsyiah banyak dibatalkan dan tidak diperbolehkan oleh pihak Fakultas, dan ia menyarankan agar pihak dekanan khususnya Pembantu Dekan III FKIP Unsyiah yang bergurus masalah kemahasiswaan, mempunyai ketegasan dan prinsip dalam menghadapi persolaan tersebut.
“DPM saat ini sedang mengupayakan diadakannya kembali Pemilihan Raya (Pemira) dengan mengumpulkan 16 Himpunan Mahasiswa (HIMAS) yang terdapat di FKIP Unsyiah ini bertujuan untuk mendapatkan titik terang, sehingga masalah kekosongan jabatan Ketua BEM Unsyiah tidak berlarut-larut,” ungkap Rajes, saat ditemui detakusk.com Kamis, 19 Februari 2015.
Pembantu Dekan III FKIP Unsyiah yang ditemui di ruangan kerjanya Jumat (20/02), mengatakan bahwa ia siap memfasilitasi himpunan-himpunan mahasiswa FKIP Unsyiah untuk membahas masa depan BEM FKIP Unsyiah dan mengimbau agar DPM FKIP Unsyiah segera melaksanakan sidang-sidang, sehingga kekosongan jabatan pada Ketua BEM FKIP dapat terselesaikan.
Salah seorang mahasiswi, Tiara dari Program Studi Bahasa Inggris saat diwawancarai detakusk.com mengharapkan bahwa kekosongan jabatan di BEM FKIP Harus cepat terselesaikan.
“Kalau bisa kekosongan jabatan di BEM FKIP Unyiah jangan terlalu lama dan kedepannya yang akan mengisi jabatan tersebut memang benar- benar kompeten dan mampu memimpin ” tutur Tiara.[]
Editor: M Fajarli Iqbal