M Fajarli Iqbal [AM] | DETaK
Darussalam – Semester Pendek (SP) yang dilaksanakan Unsyiah pada tanggal 23 Juni 2014 sempat menimbulkan polemik. Hal itu bermula sejak demo mahasiswa pada tanggal 17 Juni 2014 karena biaya yang dianggap terlalu mahal sampai penutupan bank sejak tanggal 18 juni dan dibuka kembali pada tanggal 20 Juni 2014.
Penutupan bank inilah yang membuat sebagian mahasiswa kesal karena harus bolak balik ke bank. Pihak bank menyatakan belum bisa menerima pembayaran dari mahasiswa terkait SP. Hal ini disebabkan pihak bank belum menerima perintah resmi dari rektorat untuk membuka pembayaran SP. Lihat “Pembayaran SP Masih Mandeg.”
Penutupan itu terjadi karena SP saat itu terancam ditutup. “Pembayaran SP itu ditutup karena memang waktu SP itu hampir dibatalkan,” ujar Abdullah Ali, Kepala Biro Umum dan Keuangan Unsyiah kepada detakusk.com Selasa, 24 Juni 2014 kemarin.
Dia juga menambahkan bahwa SP ini bukan ajang mencari uang tapi ini kebijakan kampus untuk menolong mahasiswa yang hampir di DO (Drop Out). “SP itu hampir ditutup, jangan seolah-olah kami mencari duit di sini,” lanjutnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan, karena banyak mahasiswa yang membutuhkan Semester Pendek maka pihak rektorat mengambil jalan tengah, agar SP tetap dilaksanakan dan pembayarannya dilakukan pada tanggal 20 Juni sampai dengan 23 Juni lalu.[]
Editor: Riska Iwantoni