Sulistiono | DETaK
Darussalam – Ada tiga sumber nilai yang dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan pendidikan karakter di Unsyiah; nilai religius, nilai nasionalisme, dan nilai kearifan lokal. Hal itu terungkap dalam seminar hasil penelitian pendidikan karakter yang berlangsung di Gedung AAC Dayan Dawood, Jumat (23/11/2012).
“Pendidikan tidak hanya sekedar transfer of knowledge tetapi juga transfer of value,” ujar Syaiful Bahri, peneliti utama pendidikan karakter Unsyiah. Menurutnya, pendidikan harus mampu memberikan sesuatu yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Tim peneliti terdiri dari tiga peneliti utama dan dua peneliti anggota. Rusli Yusuf, Syaiful Bahri, dan Mawardi Umar sebagai peneliti utama. Sedangkan Sanusi dan Maimun sebagai peneliti anggota.
Disamping itu, Syaiful menjelaskan bahwa penelitian tersebut menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan mewawancarai tokoh struktural (pembantu dekan bidang kemahasiswaan) sebagai subyek penelitian.
“Penelitian ini dilakukan untuk menemukan nilai-nilai karakter yang sesuai untuk dikembangkan di Unsyiah,” ujar Syaiful kemudian.
Seminar dan workshop yang mengusung tema. “Aktualisasi Nilai-nilai Kearifan Lokal dalam Membangun Karakter Generasi Penerus Bangsa dan Mewujudkan Kehidupan Masyarakat Madani” itu dihadiri oleh civitas akademika Unsyiah.[]