Mulya Rizki Nanda | DETaK
Darussalam-B.J. Habibie yang dikabarkan akan menjadi salah satu Pemateri pada seminar Internasional Aceh Malaysia Youth Leader Conference (AMYLC) yang diselenggarakan hari ini, Sabtu, (05/10/2013) di Gedung AAC Dayan Dawood pagi tadi sama sekali tak terlihat. Bahkan Seminar yang juga turut mengundang Zaini Abdullah, Gubernur Aceh yang direncanakan akan membuka acara hanya diwakili oleh Ridwan Hasan, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh.
Menurut Laporan ketua panitia yang mengklarifikasi ketidakhadiran B.J. Habibie dalam seminar tersebut, T. Zulman Sangga Buana dalam laporannya membenarkan bahwa B.J. Habibie tak bisa hadir. “Sedang sakit sehingga berhalangan untuk hadir,” katanya singkat.
Menurut pantauan detakusk.com, acara terselenggara dengan tertib. Peserta melakukan registrasi dengan mengantri bahkan hingga pertengahan waktu jalannya seminar. Diluar dari peserta yang hadir, Murni, salah seorang panitia menjelaskan terkait peserta yang masih dalam status menunggu. “Ya, ada berkisar 1300 peserta dalam waiting list,” tegasnya.
Para peserta juga antusias dalam mengikuti seminar internasional tersebut. Seperti yang diungkapkkan oleh Hayatun Nufus, salah seorang peserta seminar yang juga guru Bahasa Inggris SMA Modal Bangsa mengaku materi seminar tersebut sangat berbobot . “Mantap, perfect,” serunya.
Selanjutnya, ia merasa dampak seminar tersebut dapat memberikan kesadaran dan mensosialisasikan betapa pentingnya memulai sebuah tindakan dari hal terkecil. “Akhirnya baru kita sadari bahwa selama ini banyak hal kecil yang disepelekan,” tambahnya.
Seminar ini bertujuan untuk mempersiapkan kaum muda berpendidikan melalui penerapan mindset “Think Future, Act Today” dan menyatukan semangat kesamaan identitas, visi, dan budaya antara Malaysia dan Indonesia khususnya Aceh, yakni Islam dalam komunitas ASEAN melalui Aceh Malaysia Youth Leader Conference (AMYLC). “Eropa sudah tak lagi menjadikan identitas mereka sebagai suatu perkare penting, kita semua harus punya semangat agar ASEAN tak seperti Eropa,” jelas Tan Sri Abdul Razak dalam penyampaian materinya sebagai pembicara yang datang dari negara tetangga, Malaysia.
Seminar ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Unsyiah bersama dengan PII Perguruan Tinggi Daerah. Seminar yang mengangkat tema “Mempersiapkan Daya Saing Pemuda Aceh-Malaysia menuju ASEAN Community 2015” dihadiri oleh ribuan peserta dari berbagai Universitas di Aceh dan Malaysia juga masyarakat umum. Tak hanya itu, penyelenggara juga turut mengundang perwakilan beberapa lembaga dan organisasi berbasis nasional maupun lokal serta pejabat daerah.[]