Riska Iwantoni | DETaK
Darussalam – Lingkar Ganja Nusantara (LGN) bekerjasama dengan Gelanggang Mahasiswa Sastra Indonesia (Gemasastrin) Unsyiah, serta didukung oleh Katahati Institute dalam acara bedah buku “Hikayat Pohon Ganja” yang berlangsung di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsyiah, mendesak Indonesia melakukan riset tentang ganja, Sabtu, 29 Maret 2014.
Buku yang ditulis oleh Dhira Narayana, penulis buku Hikayat Pohon Ganja itu, pertama kali terbit pada tahun 2012 lalu. Bedah buku yang diisi ketua LGN, Dhira Narayana, H. Musri Musman (ahli kimia bahan alam), Syafruddin (ahli agroteknologi), serta jajaran kepolisian dari Polisi Daerah (Polda) Aceh.
Bedah buku yang dimaksudkan untuk membuka pandangan masyarakat terhadap ganja, positif atau negatifkah tanaman marijuana ini?
“Kita ingin membuka pandangan masyarakat terhadap ganja, karena setiap benda kan ada hal positif dan negatif, hanya saja tergantung manusianya itu sendiri yang memanfaatkannya,” tutur Saifan, koordinator LGN Aceh kepada detakusk.com.
Saifan menambahkan, Katahati Institute bersama LGN Aceh menyerukan pemerintah untuk dapat memberi “bantuan hukum dalam menyosialisasikan” manfaat positif ganja, bukan dalam artian pengguna ganja.
“Kita mengharapkan ada tindak lanjut dari pemerintah, bagaimana kita membuka pikiran kita untuk melakukan riset, memberikan informasi dari ilmu pengetahuan tentang ganja yang selama ini mengundang pro dan kontra,” harap Saifan.
Peserta yang terdiri dari para pemerhati ganja, mahasiswa dan masyarakat umum ikut dalam acara tersebut. Peserta dari luar daerah Aceh seperti pemerhati ganja dari Lampung, Jambi, Bireun, Aceh Jaya dan beberapa daerah di Aceh lainnya ikut perihatin kebijakan yang dibuat pemerintah Aceh khususnya.[]
Editor: Murti Ali Lingga