Mohammad Adzannie Bessania | DETaK
Darussalam – Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsyiah, Sariffudin Hasyim, mengaku tidak mengetahui perihal Pemilihan raya (Pemira) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Unsyiah yang bermasalah. 23 April 2017.
Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan pernyataan di hadapan para mahasiswa yang melakukan unjuk rasa di halaman gedung FISIP. Rabu, 19 April 2017.
“Saya tidak tahu, barusan saya cek ke Wakil Dekan (WD) III bahwa KPR tidak bertanggung jawab. Kalau memang sudah ada KPR, laksanakan sesuai ketentuan. Kalau saya tidak tahu masalah, tentu saya tidak bisa berikan jawaban,” ujarnya.
Sebelumnya, ia mengaku menerima telepon dari salah satu calon yang mengatakan ada calon yang belum melenkapi persyaratan administrasi untuk menjadi calon ketua dan wakil ketua BEM FISIP.
“Sebelumnya saya ada terima telpon dari salah seorang calon, katanya (ada calon yang) persyaratan administrasinya belum lengkap. Tentu ini tidak bisa diterima,” lanjutnya.
Hingga saat ini ia masih memercayakan Pemira kepada Komisi Pemilihan Raya (KPR). Disisi lain, ia mengatakan bahwa selama ini ia belum mendapat laporan mengenai Pemira dari Komisi Pemilihan Raya (KPR) maupun dari WD III.
“Sekarang ini saya mempercayakan kepada KPR kapan harus dilaksanakan Pemira. Saya bilang ‘silahkan saja’, tetapi konsultasi juga dengan WD III karena saya tidak diberi laporan selama ini, hanya 1-2 laporan yang saya terima. Bukan berarti saya tidak memahami keadaan saudara, tetapi kalau hal seperti ini dilakukan terus menerus juga menyebabkan proses belajar mengajar saudara terganggu,” sambungnya.
Menanggapi hal tersebut, koordinator lapangan, Rizal Montes, menyampaikan tuntutannya di hadapan dekan. Menurutnya, Pemira di FISIP seharusnya dilaksanakan pada tanggal 19 April 2017, sesuai kesepakatan KPR dan WD III, namun hingga saat ini belum mencapai titik temu.
Di samping itu, ia mengatakan ada salah satu calon yang telah melengkapi syarat administrasi, namun KPR tidak mengeluarkan surat pleno hasil verifikasi.
“Pertama, kami meminta KPR FISIP segera mengumumkan hasil verifikasi persyaratan calon ketua dan wakil ketua BEM FISIP. Kedua, menetapkan sidang pleno hasil verifikasi calon kedua dan wakil ketua BEM FISIP. Ketiga, meminta Dekan dan WD III segera memberi keputusan terkait polemik Pemira FISIP 2017,” tegasnya.
“Pada prinipnya memang kalau prosedur sudah dilalui seharusnya dilaksanakan terus, jangan ditunggu yang lain. Kalau memang hanya 1satu calon, di definitfkan saja. Seperti itu seharusnya. Tetapi, mungkin ini ada ‘permainan’ lain kita coba telusuri,” tuturnya.
Salah seorang mahasiswa mengatakan kepada dekan bahwa saat ini kepengurusan BEM FISIP Unsyiah sedang vakum karena belum memiliki ketua BEM. Untuk mengatasi hal tersebut, Sariffudin akan segera memanggil ketua KPR, WD III, dan melakukan audiensi kepada mahasiswa.[]
Editor: Dinda Triani