Rizka Hikmah [AM] | DETaK
Darusalam – Charles M Rubin, seorang peneliti asal Singapura menyebutkan peristiwa tsunami yang melanda Aceh 2004 silam bukan yang pertama, “Ini berdasarkan hasil penelitian yang saya lakukan di gua Lhoong, Aceh Besar,” ungkapnya, Kamis (13/06/2013).Ia beserta rekannya, Kerry Sieh diundang oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unsyiah dalam kuliah umum yang melibatkan dosen dan mahasiswa, khususnya civitas akademika FMIPA Fisika dan Teknik Geofisika.
Charles telah merencanakan akan melanjutkan penelitian untuk melihat lapisan bawah permukaan bumi di Aceh pada September mendatang. “Dalam penelitian selanjutnya saya berharap, ada mahasiswa yang ikut serta baik dari Teknik Geofisika maupun Jurusan Fisika FMIPA Unsyiah,” harap Charles.
Ketua Jurusan, Nazli Ismail mengungkapkan, kuliah umum ini bertujuan untuk memberikan motivasi bagi mahasiswa, “Mahasiswa tidak hanya bisa belajar dari dosen, tapi juga dari para peneliti dari luar negeri,” ungkap Nazli.
Nazli menambahkan bahwa pihaknya akan mengadakan kuliah bersama mahasiswa dari Singapura, “Mereka memiliki alat dan dana yang cukup, sedangkan kita memiliki sumber daya alam yang pantas untuk di teliti, jadi sifatnya barter,” tutup Nazli.[]