Beranda Headline BEM FKEP Adakan English Debate Competition

BEM FKEP Adakan English Debate Competition

BERBAGI
Salah seorang siswa sedang menyampaikan argumennya di acara English Debate Competition,1/4/17 (Mohammad Adzannie Bessania | DETaK).

Mohammad Adzannie Bessania | DETaK

Darussalam – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keperawatan (FKep) Unsyiah menggelar lomba English Debate Competition untuk siswa SMA/MA yang diadakan di Aula Fkep Unsyiah selama 2 hari, yaitu Sabtu-Minggu, 1-2 April 2017.

Acara ini diikuti sebanyak 10 SMA/MA se-Banda Aceh dan Aceh Besar, diantaranya SMAN 1 Banda Aceh, SMAN 3 Banda Aceh, SMA Modal Bangsa, SMA IT Al-Fityan, SMA Fatih Putra, SMA BP2IP Malahayati, dan  MAS Babun Najah. Tim debat akan dinilai oleh 4 juri, tiga diantara merupakan dosen FKep Unsyiah dan sisanya adalah Alumni Fakultas Kedokteran Unsyiah.

Iklan Souvenir DETaK

Ulil Amri, selaku ketua panitia, mengatakan acara ini bertujuan untuk melatih kemampuan dan kepekaan terhadap isu-isu penting  dan booming di masyarakat, terutama isu kesehatan dan keperawatan.

“Disini kami membahas isu diantaranya tentang operasi plastik, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), keperawatan, seks bebas, transgender, dan lainnya. Kami menyediakan sebanyak 30 motion (topik),” ujarnya kepada detakusk.com. Sabtu, 1 April 2017.

Ulil menambahkan, alasan panitia memilih topik tersebut adalah agar tidak memihak kepada salah satu tim, yaitu goverment team (tim mendukung) atau opposite team (tim menentang). Selain itu, isu tersebut dapat melatih kepekaan siswa terhadap isu yang  sedang merak, seperti MEA dan transgender.

“Alasan kami mengambil isu itu sebagai motion agar tidak memihak kepada salah satu tim, jadi kami pertimbangan agar opposition team dan goverment team sama-sama memiliki argumen yang kuat. Selain itu, isu tersebut juga lagi nge-trend sekarang sehingga dapat melatih kepekaan mereka dengan isu-isu yang baru booming.  Contohnya kayak MEA yang lagi booming di Asia Tenggara khususnya, atau operasi plastik dan transgender,” tambahnya.

Disamping itu, Ulil melanjutkan, panitia memakai sistem kelompok untuk tiap tim. Tim yang memiliki nilai yang tertinggi akan melaju ke semifinal.

“Kami sediakan waktu peserta untuk beragumen kalau tidak salah 7 menit. Kami tidak memakai sistem gugur, melainkan sistem kelompok sehingga setiap sekolah saling bertemu. Sekolah yang memiliki poin tertinggi dapat melaju ke semifinal,” lanjutnya.

Acara ini berlangsung selama 2 hari, yang terdiri dari babak penyisihan, semifinal, final, dan  penutupan. Tim yang dinyatakan sebagai pemenang akan diundang di acara Dies Natalis FKEP Unsyiah tanggal 2 september mendatang untuk menerima penghargaan. Juara I mendapat uang senilai Rp 1.000.000, juara 2 Rp 750.000,  juara 3 Rp 500.000,  dan juara favorit serta diberikan sertifikat.[]

Editor: Maisyarah Rita