Tajul Ula | DETaK
Darussalam – Bursa Efek Indonesia (BEI) cabang Banda Aceh, sedang berusaha membangun kesadaran masyarakat agar mau berinvestasi sebagian pendapatannya di pasar modal, hal itu diungkapkan Kepala BEI Banda Aceh Thasrif Murhadi, pada seminar pasar modal yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM) Fakultas Ekonomi, Unsyiah, Kamis, 28 Mei 2014.
“Maka dari itu kita (BEI) berusaha mendidik masyarakat dalam negeri (Aceh) untuk berinvestasi, sehingga meningkatkan investor dalam negeri tentunya,” jelas Tahaasrif.
Lebih lanjut, ia menambahkan, usaha untuk membangun kesadaran masyarakat agar mau berinvestasi di pasar modal sangat penting. Hal tersebut dikarenakan saat ini lebih dari 63% investor berasal dari luar negeri sehingga sangat merugikan Indonesia. “Ketika mendapatkan keuntungan maka keuntungan tersebut akan dibawa ke negaranya,” jelas dia.
Untuk Provinsi Aceh sendiri, Thaasrif mengatakan, saat ini investor Aceh ada sekitar 1.117 orang dan semakin hari semakin meningkat
Saat ini, kata Thaasrif, untuk berinvestasi di pasar modal semakin mudah karena perkembangan teknologi yang semakin canggih. Tidak seperti dulu lagi, informasi dan teknis pembelian maupun penjualan masih dilakukan secara manual. “Sekarang sudah mudah, saat beli saham kita akan diberi software untuk mempermudah update tentang saham.”
Sakir, selaku akademisi, yang juga mengisi seminar tersebut mengatakan, masyarakat tidak perlu lagi khawatir ketika menanamkan saham di pasar modal, karena pasar modal memiliki “Indonesia Investor Protection Fund” atau lembaga penjamin bagi investor.
Editor: Murti Ali Lingga