Eureka Shittanadi | DETaK
Darussalam – Pemilihan Raya (Pemira) untuk memilih calon Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) yang baru dilaksanakan serentak di setiap fakultas di Unsyiah. Kamis, 15 Desember 2016.
Fattia Azzahra, Bendahara Umum Komisi Pemilihan Raya (KPR) yang memantau jalannya pemungutan suara di Fakultas Keguruan dan Pendidikan (FKIP), kepada detakusk.com menuturkan bahwa antusias mahasiswa Unsyiah meningkat pada siang hari menjelang penutupan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Dari pagi tadi kalau saya lihat prosesnya, terlihat antusias mahasiswa yang lebih ramai itu bukan pagi, tapi waktu siangnya menjelang TPS ditutup. Mungkin karena faktor kuliah juga,” tuturnya Fattia.
Ia menambahkan bahwa tidak ada kendala berarti yang terjadi selama proses pemungutan suara berlangsung. Hanya saja, didapati sejumlah mahasiswa yang akan mencoblos tidak membawa KTM atau KTP atau surat pengenal lainnya, yang menjelaskan bahwa ia memang dinyatakan sebagai mahasiswa Unsyiah untuk syarat mutlak pemberian hak suara. Alhasil, sebagian dari mereka tidak diizinkan untuk memberikan hak suaranya.
“Menurut saya, itu kembali lagi ke masing-masing mahasiswa. Jika ia memang berniat untuk mencoblos, maka dia akan mengupayakan segala hal agar diizinkan mencoblos. Sebab, ada juga yang tidak punya KTM tapi dia men-download KRS untuk diperlihatkan, sehingga diizinkan untuk mencoblos. Tapi, sebagian yang lain cuma pasrah dan langsung meninggalkan TPS,” sesalnya.
Hingga berita ini dinaikkan, sejumlah TPS yang tersebar di FKIP yang ditutup pukul 14.30 WIB, tengah melakukan tahap penghitungan suara yang dimulai sejak pukul 15.00 WIB siang ini. []
Editor: Maisyarah Rita