Beranda Headline Pakar Bencana Internasional Gelar Pertemuan di Unsyiah

Pakar Bencana Internasional Gelar Pertemuan di Unsyiah

BERBAGI

Sulistiono | DETaK

(Foto: tdmrc.org)

Darussalam – Sejumlah pakar dan ahli kebencanaan dari lima negara di dunia bertemu dalam 7th Annual International Workshop and Expo on Sumatra Tsunami Disaster & Recovery (AIWEST-DR) 2012, di Gedung AAC Dayan Dawood Unsyiah, Selasa (4/12/2012).

Acara itu diselenggarakan oleh Tsunami Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Unsyiah bekerjasama dengan Kobe University, Jepang.

Iklan Souvenir DETaK

Menurut ketua panitia, Nasrullah Idris, mereka bertemu guna membagi pengalaman dari masing-masing pakar kebencanaan dalam upaya proses recovery pasca bencana gempa bumi dan tsunami di masing-masing negara. “Masing-masing pakar akan memaparkan bagaimana proses recovery pasca bencana gempa bumi dan tsunami di negaranya”, kata Nasrullah.

Disbutkan Nasrullah, pakar dari Jepang membicarakan tentang proses recovery yang sedang berlangsung pasca bencana gempa bumi dan tsunami tahun lalu. Mereka juga ingin belajar dari Aceh proses recovery pasca gempa dan tsunami delapan tahun silam serta ingin melihat kemajuan pasca recovery.

Sedangkan dari Indonesia, peneliti dari TDMRC Unsyiah mempresentasikan review tentang rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh. Ada juga dari Badan Pembangunan Daerah (Bappenas) yang memaparkan perencanaan-perncanaan dalam pembangunan di daerah bencana.

Selain itu, LSM Lingkar juga memaparkan tentang penelitian dan pendidikan kebencanaan pasca bencana. Begitu juga dengan pakar dari Tuki, Iran, dan Chili, meraka memaparkan pengalaman recovery pasca bencana gempa bumi di negaranya masing-masing.

Pakar dari Jepang terdiri dari, Yoshimitsu Shiozaki, Yosua Tanaka, Eiko Ishikawa, dan Akira Miyasada. Sedangkan pakar dari Indonesia yaitu, M. Dirhamsyah, Agussabti, Hasan Bachtiar, dan Togu Pardede. Sedangkan Kambod Amini Hosseini, Alpaslan Kuzucuoglo, dan Davis Fuentes masing-masing dari Iran, Turki, dan Chili.

Acara ini berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama, acara di isi dengan workshop dan  dilanjutkan dengan diskusi. Besok  Rabu, mereka direncanakan akan melakukkan field trip ke situs tsunami di Banda Aceh dan perkembangan recovery pasca bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh.[]