Beranda Headline Adakan Diskusi Publik, Tampik Berita Miring Pergantian Nama Unsyiah

Adakan Diskusi Publik, Tampik Berita Miring Pergantian Nama Unsyiah

BERBAGI
Salah satu peserta diskusi publik tentang wacana perubahan nama Unsyiah sedang mengemukakan pendapat. (Riska Iwantoni/DETaK)

Tajul Ula | DETaK

Salah satu peserta diskusi publik tentang wacana perubahan nama Unsyiah sedang mengemukakan pendapat. (Riska Iwantoni/DETaK)
Salah satu peserta diskusi publik tentang wacana perubahan nama Unsyiah sedang mengemukakan pendapat. (Riska Iwantoni/DETaK)

Darussalam – Nama Universitas Syiah Kuala atau disebut Unsyiah, menurut Rektor Unsyiah, Samsul Rizal, tidak akan diganti. Menurutnya, tidak ada satupun dari jajaran pimpinan Unsyiah yang ingin mengganti nama Unsyiah.

“Nama tidak pernah diganti, hanya meluruskan sejarah,” jelas Samsul Rizal dalam acara diskusi publik terkait wacana penggantian nama Unsyiah di Gedung AAC Dayan Dawood, Rabu, 2 Juli 2014.

Iklan Souvenir DETaK

Samsul mengatakan bahwa pelaksanaan diskusi terbuka terkait peggantian nama Unsyiah itu hanya bermaksud meluruskan apa yang telah dicetuskan para orang tua dan pendiri Unsyiah terdahulu.  “Kita harus mencari dasarnya,” ujar Samsul.

Hal ini menurut Samsul, demi mencari sejarah yang sebenarnya dari nama Unsyiah tersebut. Selama ini, nama Unsyiah secara bahasa masih bersifat multitafsir dan masih memiliki banyak pertanyaan. Menurutnya, itu harus bisa dijawab dan diluruskan melalui pelaksanaan diskusi publik tersebut.

Namun di sisi lain, Samsul menyayangkan adanya salah satu media cetak yang memuat pemberitaan “ Ini dia Rektor Yang Akan Mengganti Nama Unsyiah” beserta foto dirinya. Ini menyebabkan persepsi yang bermunculan di tengah masyarakat menjadi negatif.

Terkait pemberitaan salah satu media tersebut, Ilham Maulana, selaku Kepala Humas Unsyiah juga angkat bicara. Menurutnya, pemberitaan itu tidak benar . Pemberitaan tersebut, menurut Ilham, dapat menimbulkan efek negatif di tengah masyarakat.

Ilham juga menambahkan, seharusnya media dalam menerbitkan pemberitaan itu harus melihat efek yang terjadi di tengah masyarakat, jangan sampai berdampak negatif. “Karena selama ini masyarakat sangat terpengaruh terhadap media massa,”jelas Ilham.[]

Editor : Indri Maulina