Missanur Refasesa | DETaK
Darussalam- Wakil Rektor III, Alfiansyah Yulianur resmi melantik ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) beserta anggotanya pada Senin, 9 Maret 2020 di ruang kaca gelanggang mahasiswa Unsyiah.
Siddiq Mubarak, ketua DPM tahun 2020 dalam sambutannya mengatakan mereka siap menjadi penyambung aspirasi dan kritikan mahasiswa yang ditujukan ke pihak rektorat.
“Kami DPM tahun 2020 siap menjadi media kritikan untuk pihak rektorat, bukan mitra kerja yang siap diperbudak oleh pihak rektorat,” ujarnya saat menyampaikan kata sambutan setelah dilantik menjadi ketua DPM tahun 2020.
Siddiq juga menyampaikan beberapa hal terkait status Unsyiah sebagai Badan Layanan Umum (BLU) dan kebijakan baru yang mewajibkan mahasiswa Unsyiah mencetak skripsi di Unsyiah Press.
“Menyangkut dengan permasalahan utama mengenai BLU yang tidak berpihak kepada mahasiswa dan juga isu tentang percetakan, kami membawahi ribuan mahasiswa yang akan kami tampung aspirasinya. Kami harap Bapak dari pihak rektorat pun bisa menerima aspirasi tersebut,” lanjut Siddiq.
Wakil Rektor III dalam sambutannya menanggapi pernyataan dari ketua DPM yang disampaikan sebelumnya.
“BLU sebenarnya bukan menjadi semacam hantu yang perlu ditakutkan, BLU ini perubahan status. Kalau dulu satker uang PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) ini kita setor ke kas negara, proses pengambilannya itu membutuhkan jenjang yang lama. Sekarang kita setor ke bank yang ditunjuk dan bisa langsung ambil ke bank tersebut,” ujarnya.
Editor: Dhea Ameliana
