Febby Andriyani | DETaK
Darussalam– Unit Kegiatan Pers Mahasiswa (UKPM) Sumberpost Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry melangsungkan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) bertajuk “Jurnalisme dari Mata Milenial”. Kegiatan ini diadakan di Aula Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) UIN Ar-Raniry, pada 7 s.d. 8 Desember 2019.
Nur Afni, selaku Ketua Panitia menjelaskan bahwa pemilihan tema tersebut dimaksudkan agar generasi milenial khususnya para peserta pelatihan melek akan jurnalistik dan media.
“Karena kita tahu, jurnalistik di mata milenial masih banyak yang tidak melek media. Saat ini kita berada di masa 4.0 dan ini sangat penting, jika generasi sekarang tidak melek media maka akan ketinggalan zaman,” tuturnya.
PJTD ini diikuti oleh 57 peserta, di antaranya 15 orang anggota magang dan 12 orang delegasi dari Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) se-Banda Aceh, serta selebihnya yaitu masyarakat umum dan anggota tetap UKMP Sumberpost.
Nur Afni juga menjelaskan, jika tahun-tahun sebelumnya PJTD dilaksanakan setelah anggota magang lulus. Namun, mulai tahun lalu PJTD sudah mulai dilaksanakan sebelum kelulusan anggota magang menjadi anggota tetap. Kelulusan akan diumumkan kurang lebih tiga bulan pasca masa magang.
“Mulai tahun kemarin dibuat PJTD sebelum kelulusan, jadi mereka dibekali PJTD agar ilmunya bertambah dan untuk diterapkan. Namun, nantinya akan ada seleksi lagi, di mana walaupun telah mengikuti PJTD jika tidak lulus, maka ya tidak,” jelasnya.
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini menghadirkan 4 pemateri yaitu Fuadi Mardhatillah (Wartawan Waspada Aceh), Nova Misdayanti (Video Jurnalis Kompas TV Aceh), Idrus (Print Maker/Perupa) dan Hotli Simajuntak (Fotografer European Pressphoto Agency).
Fuadi Mardhatillah, di sela-sela penyampaian materi terkait jurnalistik terkhusus berita tulisan, ia menerangkan bahwa sebagai jurnalis harus memiliki banyak kemampuan selain menulis.
“Kebanyakan media menginginkan orang-orang yang memiliki banyak kemampuan, tidak sekedar hanya tulisan. Namun, mampu menguasai fotografi maupun videografi dan itu menjadi tantangan yang harus dihadapi kita sekarang,” ujarnya. []
Editor: Cut Siti Raihan