Sri Elmanita S. | DETaK
Darussalam- International Food Festival (IFF) Unsyiah kali keempat ini melibatkan sepuluh negara untuk ikut memeriahkan kegiatan ini selama tiga hari berturut-turut. Pada hari Kamis, 19 September 2019, tim DETaK mewawancarai beberapa mahasiswa Internasional terkait pandangan mereka tentang acara IFF ini.
Faris Muqmin Bin Jaafar, mahasiswa dari Malaysia merasa senang menjadi bagian dari Festival ini. Ia juga mengartikan IFF sebagai Festival yang melibatkan mahasiswa dari luar negeri yang sedang menempuh pendidikan di Aceh.
“Kalau bisa diberi peluang lebih kedepannya, jangan hanya satu stan lagi karena kami ramai, sekitar 400 orang dari Malaysia. Paling kurang dua stan karena banyak makanan Malaysia yang ingin kami perkenalkan,” saran Faris terhadap acara IFF untuk kedepannya.
Poksu, mahasiswa dari Patani, Mamadou Pouye dari Senegal, dan Marivic dari Filipina mempunyai saran yang sama, yaitu pada acara IFF yang akan datang untuk tidak hanya sekedar memperkenalkan dan menjual makanan dari negara mereka. Tetapi juga, memperkenalkan budaya melalui tarian, nyayian dan kesenian. Mereka ingin setiap mahasiswa yang hadir dapat mengetahui budaya mereka lebih dalam lagi.
“Ini pertama kalinya saya di Festival ini. Saya suka Festival ini, mungkin di tahun depan saya akan jualan sendiri,” ungkap Ashyyev Toyly, salah satu mahasiswa Internasional dari Turkmenistan.[]
Editor: Cut Siti Raihan
