Siaran Pers | DETaK
Banda Aceh– Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh menggelar pelatihan penulisan soal jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Sekolah Luar Biasa (SLB)/Paket C Tahun 2018/2019. Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh, pada Sabtu, 06 Juni 2019, di Banda Aceh.
Zulkifli, Ketua Ujian Nasional (UN) Aceh, yang juga selaku Kepala Bidang Pembinaan SMA dan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Dinas Pendidikan Aceh, dalam laporannya menyebutkan, peserta yang diundang untuk mengikuti kegiatan ini berjumlah 92 orang.
“Pesertanya adalah guru-guru dari Kabupaten/Kota, dengan kriteria nilai ujian nasionalnya tertinggi sesuai mata pelajaran yang diampu dan/atau calon tutor dan tutor provinsi,” ujarnya.
Materi pada kegiatan pelatihan penulisan soal jenjang SMA/MA/SMK/SLB/Paket C ini meliputi, paparan teknik penulisan soal dan evaluasi, pembuatan soal jenjang SMA Sederajat, evaluasi/review soal, dan bank soal untuk pemetaan.
“Dalam kesempatan ini kita juga menghadirkan narasumber dari unsur Puspendik-Balitbang-Kemendikbud, FKIP Unsyiah, dan FTK UIN Ar-Raniry. Para narasumber ini bertugas sebagai pemateri, pembimbing dan atau mereview soal-soal yang dibuat oleh peserta kegiatan,” sambungnya.
Syaridin, Kepala Dinas Pendidikan Aceh, menyampaikan bahwa tujuan dari penulisan soal ini diharapkan dapat menghasilkan soal-soal berbobot, sehingga soal tersebut bisa digunakan dalam try-out, pre-test, post-test dalam bimbingan belajar, kegiatan osis, dan kegiatan di satuan pendidikan.
“Hal ini menjadi faktor pendorong dan pendukung bagi kita untuk dapat lebih berfokus dalam pencapaian mutu pendidikan yang lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Guru yang akan mengembangkan suasana bebas bagi siswa untuk mengkaji apa yang menarik minatnya, mengekspresikan ide-ide dan kreatifitasnya dalam batas-batas norma-norma yang ditegakkan secara konsisten. Sekaligus guru akan berperan sebagai model bagi anak didik,” ungkapnya.
Pihaknya berterima kasih kepada guru-guru atas partisipasi dalam mendongkrak nilai Ujian Nasional (UN) pada tahun ini, dengan harapan dapat ditingkatkan lagi secara signifikan pada tahun mendatang. Ia mencontohkan, pada tahun ajaran sebelumnya 2018/2019, peringkat UN untuk SMK terjadi kenaikan nilai 2,37, SMA/MA-IPA 2,91, SMA/MA-IPS 1,85, dan MA-Agama 1,93.
“Pencapaian nilai UN dan USBN sering menjadi hal mendebarkan bagi kita semua selaku stake holder yang terlibat dalam penyelenggaran pendidikan, hal ini disebabkan nilai UN sering dijadikan sebagai indikator publik dalam penilai keberhasilan pendidikan pada suatu daerah,” tutur Syaridin.
Ia juga mengajak semua pihak untuk membangkitkan semangat dan motivasi anak-anak didik Aceh dalam mengikuti Ujian Nasional (UN), dengan memberi masukan kepada para orang tua agar mendorong anaknya untuk belajar lebih giat demi masa depan mereka yang lebih baik.
“Padahal masih banyak faktor lain yang juga dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan pendidikan seperti angka kelulusan diperguruan tinggi, prestasi pada event-event nasional, APM, APK dan banyak indikator lain,” pungkasnya.[]
Editor: Cut Siti Raihan