Beranda Siaran Pers Balai Bahasa Aceh Luncurkan Kamus Kemaritiman Aceh-Indonesia

Balai Bahasa Aceh Luncurkan Kamus Kemaritiman Aceh-Indonesia

(Dok.Panitia)

Siaran Pers | DETaK

Banda Aceh – Balai Bahasa Provinsi Aceh telah meluncurkan Kamus Kemaritiman Aceh-Indonesia versi cetak dan daring pada Jum’at, 24 Desember 2021. Kegiatan peluncuran kamus tersebut diadakan di Aula Dr. Abdul Junaidi, Balai Bahasa Aceh.

Karyono selaku Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh mengatakan persaingan beberapa bahasa menyebabkan penggunanya rentan terpapar diglosia bahasa. Ia menyebutkan upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kemurnian bahasa daerah adalah melalui penyusunan kamus daerah.

IKLAN
loading...


“Pergulatan dan persaingan beberapa bahasa dalam suatu masyarakat menyebabkan penggunanya rentan terpapar diglosia bahasa, yaitu ketimpangan penggunaan bahasa dalam masyarakat. Bahasa yang kalah bersaing akan terus tergeser, seperti bahasa daerah yang rawan tergusur dan rentan terjaga keasliannya. Salah satu upaya dalam rangka memelihara kemurnian bahasa daerah adalah melalui penyusunan kamus daerah, baik kamus umum, thesaurus atau kamus khusus,” ujar Karyono.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh yang diwakili oleh Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK), Hamdani, dalam sambutannya mengatakan bahwa pihaknya telah mengajukan draf kurikulum pembelajaran bermuatan bahasa Aceh dan kearifan lokal kepada Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud.

“Saat meresmikan peluncuran Kamus Kemaritiman Aceh, mengapresiasi Balai Bahasa membukukan kata-kata atau istilah dalam bahasa Aceh yang sudah jarang diketahui atau digunakan khususnya generasi muda. Hal ini sangat penting agar bahasa Aceh tidak hilang dan tetap digunakan dalam berkomunikasi. Bahkan pihaknya telah mengajukan draf kurikulum pembelajaran bermuatan bahasa Aceh serta kearifan lokal kepada Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia,” ujarnya.

Ada banyak kata yang tedapat dalam kamus ini, di antaranya “ade” yang berarti mengeringkan di terik matahari atau jemur. “Abe” yang memiliki makna partikel padat yang berukuran sangat kecil dibawa oleh udara, tanah yang berdebu atau serbuk halus dari tanah.

Peluncuran Kamus Kemaritiman Aceh turut dihadiri perwakilan dari Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Universitas Bina Bangsa Getsempena, Universitas Serambi Mekkah, Universitas Abulyatama, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh termasuk Rumah Ikan Higienis DKP, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Aceh, Dinas Perpustakaan dan Arsip, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB), Dinas Pendidikan Provinsi dan Kota Banda Aceh serta kalangan media.[]

Editor: Muhammad Abdul Hidayat