Satria Liswanda [AM] | DETaK
Darussalam– Tahun ini Unsyiah kembali menyelenggarakan Pemilihan Raya (pemira) untuk memilih Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), serta Dewan Perwakilan Mahasiswa Unsyiah (DPMU). Pemira ini diadakan serentak di seluruh Fakultas Unsyiah pada Selasa, 17 Desember 2019.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) sebagai salah satu fakultas di Unsyiah ikut serta mengadakan pemira. Fakultas ini hanya memiliki satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berada di halaman samping kantin FISIP. Meskipun sempat didera hujan, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) FISIP tetap menyelenggarakan pemira pada pukul 08.30 wib.
“Alhamdulillah mereka sangat antusias untuk pemira tahun ini, karena mahasiswa FISIP termasuk mahasiswa yang aktif, apalagi ini berhubungan dengan politik jadi mereka harus terlibat dan harus berkecimpung,” ujar Irma Silvia sebagai Anggota Komisi Pemilihan Raya (KPR) Unsyiah yang bertanggung jawab di FISIP.
Terhitung terdapat lebih dari 1.000 kertas surat suara di FISIP yang siap dicoblos oleh para pemilih. Dipantau sampai pukul 13.00 wib, masih ada para mahasiswa yang antri untuk mencoblos di FISIP. Pelaksanaan perhitungan jumlah suara dilakukan pada pukul 15.00 wib. Pelaksanaan Pemira di FISIP dijaga ketat keamanannya oleh Resimen Mahasiswa (Menwa) dan KPR Unsyiah.
“Sama seperti tahun kemarin, partisipasi mahasiswa/i FISIP masih tinggi. Hal ini dilihat dari antusiasme para pemilih. Sejak pertama TPS dibuka, sudah ada mahasiswa yang berdatangan ke TPS untuk mencoblos,” ujar Agata salah satu mahasiswi Jurusan Ilmu Politik FISIP.
Di FISIP sendiri terdapat lima orang saksi, yaitu saksi dari calon Ketua dan Wakil Ketua BEM Unsyiah nomor urut 1 dan 2, serta tiga orang saksi dari calon DPMU. [*]
Editor: Cut Siti Raihan