Sri Elmanita S. | DETaK
Darussalam- Pemilihan Raya (Pemira) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dilaksanakan bersamaan dengan pemilihan BEM dan DPM Universitas juga BEM FKIP. Pemira dilaksanakan pada Selasa, 17 Desember 2019.
Setelah dua tahun sebelumnya pemilihan BEM FKIP dilaksanakan secara aklamasi, akhirnya pada tahun ini pemilihan dilakukan secara demokratis yang diikuti oleh dua pasangan calon. Delapan orang panitia Komisi Pemilihan Raya dibentuk langsung oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPMF).
“Seperti tahun lalu, pemira di FKIP berjalan lancar kami berharap tidak ada yang golput, tapi ya kita juga tidak tau kalau belum lihat hasil akhir kan. Dan untuk kendala, kami kekurangan personil untuk melaksanakan Pemira, karena hanya 8 orang,” tutur Afdhalul Rizqi sebagai Ketua KPR di FKIP.
Pelaksanaan Pemira yang dilaksanakan secara bersamaan sudah dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan Wakil Dekan (WD) 3 dan para pembina dari Organisasi Mahasiswa (Ormawa) di FKIP.
“Sebelumnya sudah diputuskan 19 Desember untuk pelaksanaan pemilihan BEM FKIP dan 17 Desember pelaksanaan pemilihan BEM Unsyiah. Tapi setelah dimusyawarahkan kembali, Pemira Fakultas disatukan dengan Pemira Unsyiah,” ujar Afdhalul Rizqi.
Wahyuni sebagai Panitia Pemira BEM FKIP bagian Divisi Verifikasi Data mengatakan bahwa tujuan dilaksanakan secara bersamaan untuk menghemat waktu dan tenaga kerja saat dilaksanakan Pemira.
Untuk batas waktu Tempat Pemilihan Suara (TPS) FKIP akan tutup pada jam 15.30 wib dan perhitungan suara akan dilakukan mulai jam 16.15 wib. Batas waktu ini berbeda dengan Pemira Unsyiah. []
Editor: Missanur Refasesa
