Reja Hidayat | DETaK
Banda Aceh – Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk menolak kenaikan harga BBM. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Yasmin Shabri (32), warga Ajun Lamhasan.
Dia melakukan aksi tunggal tolak kenaikan BBM dengan mendorong sepeda motor dari Simpang Tiga Stui menuju ke Simpang Lima, Banda Aceh, sambil membagikan selebaran yang berisi puisi, Kamis (29/3/2012).
Sepercik Marah
Mungkin aku cuma sebutir debu di antara 250 juta rakyat
Tapi aku berjanji selama mesin-mesin penyedot minyak asing masih mendikte tandatangan dan stempel pemerintah
Aku akan selalu menjadi sepercik getah yang menodai kerah putih kemeja kekuasaan yang menindas
Aku akan selalu menjadi sepercik bara yang melubangi jaket mereka
Sepercik marah yang berasal dari gelisah terhadap isi periuk dan kuali
Sepercik marah sebab kerusakan akibat demonstrasi disebut anarki, sementara dampak korupsi dan keculasan disebut prosedur
Karena daya kuasa pemerintah cuma bisa merebut tanah rakyat, menghisap darah kaum lemah, melindungi koruptor dan menaikkan harga
Karena pemerintah sudah menjelma lintah…
Yasmin Shabri (Ibu Rumah Tangga)