Rio Alfinda | DETaK
Banda Aceh – Puluhan umat Hindu Tamil di Aceh melaksanakan upacara Perayaan Maha Puja Pangguni Uthiram. Upacara ini digelar di Kuil Palani Andawer, Gampong Keudah, Kecamatan Kuta Raja, pada Minggu 16 April. Acara tersebut tidak hanya dihadiri oleh umat Hindu yang berada di Aceh, namun juga yang berasal dari luar Aceh, diantaranya Medan dan Jakarta.
Acara Pangguni Uthiram bertujuan untuk merayakan ulang tahun Dewa Murugan. Selain itu, ritual ini juga dilaksanakan untuk membersihkan dosa-dosa umat Hindu dan juga sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta.
Acara dimulai sekitar pukul 09.30 dimana para pemuka agama, pemuda, dan pemain musik masuk kedalam kuil untuk melakukan pemujaan. Setelah itu, rombongan berjalan tanpa menggunakan alas kaki menuju tepi Sungai Krueng Aceh untuk melaksanakan acara puncak dari upacara ini.
Tiba di tepi sungai, beberapa dupa dibakar dan sesajen dibuang ke Sungai Krueng Aceh. Kemudian, pada puncak acara, beberapa pemuda ditusuk dengan besi yang menembus pipi mereka. Selain itu, terdapat Kavadi yang diletakkan pada bahu dan punggung seorang pemuda. Kavadi merupakan sejenis besi yang menyerupai sayap.
Setelah itu, ritual dilanjutkan dengan berkeliling area sekitar Kuil melewati Jalan WR. Supratman, Jalan Malem Dagang, Jalan Kamboja, dan berakhir di Jalan Teungku di Anjong dimana lokasi Kuil Palani Andawer berada.
Dalam upacara keagamaan ini, antusiasme masyarakat sekitar sangat tinggi dalam menyaksikannya. Selain itu, acara ini juga dimeriahkan oleh atraksi barongsai yang berasal dari komunitas tionghoa setempat.
Pandita Kuil Palani Andawer, Rada Krishna, mengatakan selama pelaksanaan kegiatan ritual keagamaan atau kehidupan sehari-hari tidak ada perseteruan yang mengganggu keberagaman umat beragama selama di Aceh. Ia juga mengharapkan agar masyarakat mendukung, dan hubungan antar umat beragama berjalan dengan lebih baik lagi tanpa adanya perselisihan.
“Semoga hubungan kedepannya lebih baik lagi dan masyarakat mendukung (pagelaran acara ini),” Tutupnya.
Berikut beberapa foto yang berhasil dirangkum.
Editor: Alfira Oksalina S.
