Puisi | DETaK
Oleh Mhd. Saifullah
Secercah kata-kata berbaris dengan seksama
Kalimat-kalimat membentuk koloni menebar cerita
Tentang ungkapan-ungkapan duka, harapan, serta cita
Dari kami
Raungan rakyat jelata
Menahan sakit karena musibah
Bukan bencana
Tapi racun dari penguasa bertahta
Keran BBM kau kecilkan
Harga sembako mencoba menekan
Tarif-tarif kehidupan engkau gantungkan
Kelaparan terus menjadi momok terus menakuti
Rakyat kecil terus berpuasa
Bukan karena demi Tuhannya
Tetapi Patimurra tak mampu lagi didapatkan
Apalagi untuk digenggam
Wahai Presiden tercinta
Sadarkan dirimu dari dekapan istana dunia
Racun tertebar membawa duka
Rakyat perlahan mati tersiksa
Pekalah wahai penguasa bertahta
Jangan biarkan dunia memekakkan dirimu
Dari tangisan serta jeritan rakyatmu
Pekalah wahai pemimpin bangsa
Dengarkan celotehan dari rakyatmu
Yang sungguh merindukan kebijaksanaanmu
Penulis adalah mahasiswa di salah satu jurusan pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah, angkatan 2011. Selain hobi menciptakan puisi, mahasiswa kelahiran Medan, Sumatera Utara, 01 Mei 1991 tersebut juga hobi camping, bermain musik, bernyanyi dan menciptakan lagu.
Editor: Riyanti Herlita