Beranda Headline Senam FKIP, Antara Apresiasi dan Kontroversi

Senam FKIP, Antara Apresiasi dan Kontroversi

BERBAGI
Mahasiswa Penjaskesrek sedang mengikuti senam pagi di halaman FKIP Unsyiah, senam ini rutin dilakukan setiap hari Jumat. (Raudhatul Fitri [AM]/DETaK)

Raudhatul Fitri [AM] | DETaK

Mahasiswa Penjaskesrek sedang mengikuti senam pagi di halaman FKIP Unsyiah, senam ini rutin dilakukan setiap hari Jumat. (Raudhatul Fitri [AM]/DETaK)
Mahasiswa Penjaskesrek sedang mengikuti senam pagi di halaman FKIP Unsyiah. (Raudhatul Fitri [AM]/DETaK)

Darussalam- Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) yang berlangsung setiap Ju’mat di halaman gedung FKIP Unsyiah menuai kritik dari mahasiswa. Pasalnya, Senam yang biasanya dimulai dari pukul 07.30 WIB dan selesai pada pukul 08.10 WIB itu  acap kali mengganggu proses belajar mengajar.

Diajeng Darmayanti, salah satu mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) menyatakan komentarnya tentang senam tersebut. “Sebenarnya kegiatan senam pagi yang dilaksanakan tidak salah, sebab bagus untuk kesehatan. Namun kita juga harus memikirkan bagaimana keadaan orang lain yang sedang belajar di kelas apakah mengganggu atau tidak?” ungkapnya pada Jum’at, 28 November 2014

Iklan Souvenir DETaK

Diajeng juga mengatakan, ia berharap agar senam dapat dilaksanakan sebelum perkuliahan dimulai. “Sebab senamnya disertai musik sehingga mengganggu orang yang belajar di kelas, jadi saran saya lebih baik senam itu dilaksanakan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai atau diadakan saja senam setiap Jumat untuk seluruh prodi,” kata dia.

Menanggapi hal itu,  Abdurrahman selaku Pembantu Dekan II FKIP mengatakan jika pihaknya telah mengantisipasi agar perkuliahan tidak terganggu. “Kami sudah melakukan upaya untuk menghindari terganggunya proses belajar mengajar, jadi perkuliahan di ruang yang dekat dengan lokasi senam ini sudah dipindahkan ke ruang lain setiap hari jumat,” jelasnya.

Namun demikian, ia juga meyakini bahwa ada dosen dan mahasiswa yang terganggu. “Kalau ada dosen yang terganggu kami terima responnya, kami minta maaf,” pungkasnya.

Ia berharap, kegiatan senam yang diikuti oleh mahasiswa dari jurusan Penjaskesrek angkatan 2011 sampai 2014, dosen, kepala laboratorium, dan pegawai dari biro itu bisa ditanggapi secara positif oleh semua pihak. “Saya juga berharap kedepannya senam ini bisa diikuti oleh semua mahasiswa lain, tidak hanya mahasiswa dari Penjaskesrek,” kata dia. []

Editor: Hilda Rahmazani