Siaran Pers
Darussalam – Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) memperkenalkan produk oleoresin yang dihasilkan dari ekstraksi daun kari (temurui) dengan menggunakan bantuan ultrasonik. Penelitian oleoresin tersebut dilakukan oleh empat mahasiswa yang berasal dari Jurusan Teknologi Hasil Pertanian (THP) yakni Madina Ulfa, Cut Meliana, Nazly Hasibuan dan Cut Maysura Hanum dari Pendidikan Fisika (FKIP).
Selama ini daun kari segar ditambahkan secara langsung pada makanan, akan tetapi cara tersebut kurang efisien karena sifat daun kari yang mudah layu. Hal inilah yang mendasari pembuatan oleoresin daun kari dilakukan.
Selain itu produk oleoresin tersebut merupakan salah satu karya penelitian yang akan diikutsertakan dalam ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2017 dibawah bimbingan dosen asal Fakultas Pertanian yakni Novi Safriani S.TP., M.Sc.
Produk Oleoresin yang dihasilkan berbentuk cairan kental yang memiliki rasa dan aroma khas dari bahan baku dasarnya. Pengolahan daun temurui menjadi oleoresin bertujuan untuk meningkatkan masa simpan dari daun kari.
Madina mengungkapkan bahwa, penelitian pengolahan daun kari ini merupakan salah satu upaya memperkenalkan sumber daya lokal dari Aceh yang dikembangkan menjadi produk oleoresin sehingga dapat menambah nilai guna dan ekonomis dari daun temurui.
Meski penelitian oleoresin dari daun kari sudah pernah dilakukan sebelumnya, namun metode yang diterapkan berbeda dengan penelitian ini. Mereka mengharapkan melalui ekstraksi oleoresin daun kari dengan bantuan ultrasonik akan menghasilkan produk yang lebih unggul, baik dalam kuantitas maupun kualitas.[]
Editor: Dhenok Megawulandari