M. Fajarli Iqbal [AM] | DETaK
Darussalam – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Fakultas Pertanian Unsyiah menggelar aksi di depan gerbang fakultas setempat, Selasa, 4 November 2014.
Dalam aksinya mereka menuntut kebijakan Dekanat yang dianggap otoriter oleh mahasiswa, tuntutan utama mahasiswa meminta dekanat meninjau kembali Pungutan Liar (Pungli) yang kerap terjadi di lingkungan Fakultas Pertanian Unsyiah.
“Pungutan liar ini seperti saat memakai peralatan laboratorium, seharusnya sebagai mahasiswa kita tak perlu bayar jika yang kita pakai adalah peralatannya saja,” ungkap Ananda Bahri, koordinator lapangan saat ditemui detakusk.com usai menggelar aksi.
Tak hanya menuntut dekanat memproses Pungli, aksi ini juga meminta pihak dekanat untuk transparan dalam pengelolaan dana. Menurut mereka, pengelolaan dana di kampus tersebut masih tidak jelas dan tidak transparan. Aksi yang menyita perhatian ini pun berlanjut ke ruang dekan. Para mahasiswa diminta untuk mewakilkan beberapa anggotanya untuk melakukan audiensi langsung dengan pihak dekan.
Dalam rapat itu, peserta rapat mengungkapkan berbagai masalah, salah satunya yaitu pungutan liar saat memakai alat laboratorium, praktikum lapangan, dan fieldtrip mahasiswa. Dekanat meminta mahasiswa untuk tenang dan berjanji akan melakukan peninjauan ulang terkait Pungli ini.
“Kita seharusnya memperbaiki sikap sok curiga ini agar kampus kita lebih baik ke depannya. Aksi seperti ini saya rasa sangat demokratis dan bagi saya ini adalah hal yang sangat wajar. Namun lebih baik jika masalah kita selesaikan dengan audiensi seperti ini,” tutur Dekan Fakultas Pertanian, Agussabti, saat melakukan audiensi dengan mahasiswa di ruang kerjanya.
Dia menambahkan, akan dapat menjamin penggunaan dana sudah sesuai prosedur dan tidak seperti yang dikhawatirkan mahasiswa.
Sudah sering audiensi
Lebih lanjut, Ananda menambahkan, audiensi dengan pihak dekanat sudah beberapa kali mereka lakukan namun sampai sekarang belum juga mencapai titik terang.
“Ini adalah aksi yang kedua, tapi kalau audiensi sudah beberapa kali kami lakukan namun masih juga belum jelas,” tegas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Senat Fakultas Pertanian Seluruh Indonesia ini.
Aksi yang dilakukan oleh puluhan Mahasiswa Fakultas Pertanian ini belum menampakkan hasil yang nyata karena hasil dari tuntutan mahasiswa ini ditangguhkan pihak dekanat sampai tanggal 24 November 2014 mendatang.[]
Editor: Hilda Rahmazani