Missanur Refasesa | DETaK
Banda Aceh- Mahasiswa yang mengikuti aksi “Kutaraja Memanggil” menyanyikan lagu “RUU Ngawur DPR Tidur” diiringi tabuhan gendang sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap kebijakan revisi yang dibuat oleh pemerintah.
“Pak, kami tidak butuh disenyumin,” ucap ketua BEM Universitas Serambi Mekkah kepada anggota dewan yang menjumpai mereka di halaman gedung DPR Aceh.
“Ini mahasiswa hadir kemari panggilan jiwa. Meski revisi di Jakarta, bapak punya kewenangan menyampaikan aspirasi rakyat Aceh ke pemerintah pusat,” ucap Linda, salah satu orator yang berasal dari Universitas Iskandar Muda.
Hingga pukul 15.00 hanya ada lima anggota dewan yang keluar menemui peserta aksi. Mahasiswa kecewa dan berkali-kali menyerukan agar ketua DPR Aceh keluar menemui mereka dan ikut mendengarkan aspirasi rakyat.
“DPR itu wakil rakyat, rajanya itu kami, sebagai wakil rakyat kenapa harus takut hadir di hadapan rakyat,” tutup Linda.[*]
Editor: Cut Siti Raihan
