Siaran Pers | DETaK
Darussalam – Dr. Teuku Mohamad Iqbalsyah, M.Sc, dosen Kimia FMIPA Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) terpilih sebagai ketua Himpunan Kimia Indonesia (HKI) Cabang Aceh. Kepastian itu diresmikan dalam Rapat Anggota untuk memilih kepengurusan baru untuk periode 2015-2017, yang berlangsung di Gedung Pasca Sarjana Unsyiah Rabu, 24 Mei 2015. Iqbalsyah terpilih menggantikan ketua HKI periode sebelumnya Prof. Dr. Mustanir, M.Sc. Pada perioda sebelumnya, Iqbalsyah menjabat sebagai sekretaris HKI Cabang Aceh.
Rapat HKI kali ini dihadiri oleh sekitar 150 orang peserta yang terdiri dari dosen Kimia dari berbagai perguruan tinggi di Aceh, serta para guru kimia dari beberapa SLTA di Banda Aceh dan Aceh Besar. Setelah pemilihan oleh tim formatur yang ditunjuk, ketua serta pengurus harian yang terbentuk langsung dilantik oleh ketua umum HKI Pusat, Dr. Muhamad A. Martoprawiro.
Setelah pelantikan, Dr. Iqbalsyah mengemukakan bahwa misi utama HKI adalah lebih mengenalkan kimia ke masyarakat (“to bring chemistry to society”). Salah satu program yang akan segera diterapkan adalah teacher outreach, di mana pakar kimia di universitas akan diminta secara sukarela bekerjasama dengan kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) bidang kimia dalam berbagai hal. Hal ini diharapkan akan dapat meningkatkan mutu pengajaran kimia secara resiprokal.
Selain mengadakan rapat anggota, pada kesempatan yang sama, HKI Cabang Aceh juga menyelenggarakan seminar dengan tema “Tantangan Pengajaran Kimia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN”. Seminar ini diisi oleh Dr. Muhamad A. Martoprawiro, dan dihadiri oleh sekitar 170 peserta dari berbagai unsur, baik dosen, guru, mahasiswa dan pihak swasta.
Dalam seminar tersebut terungkap fakta empiris bahwa kemampuan sains anak Indonesia tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN. Pembicara seminar juga mengidentifikasi bahwa kemampuan sains yang rendah tersebut disebabkan karena keinginan belajar sains yang kurang terbangkitkan. Pengajaran sains, khususnya kimia, seharusnya menerapkan pendekatan multiple dimension. Artinya, mempelajari suatu konsep kimia memerlukan contoh nyata, penjelasan mikroskopis dan penggunaan simbol kimia secara konsisten.
Salah satu solusi yang ditawarkan untuk meningkatkan daya saing sains adalah melalui penerapan lebih dari satu pilihan untuk berbagai hal, baik untuk rekrutmen guru, penerapan metode pembelajaran, pengelompokan bidang sains kimia dan lain-lain. Keberadaan beberapa pilihan akan memunculkan persaingan yang sehat, sehingga inovasi akan terus muncul.
HKI adalah organisasi profesi yang bersifat nirlaba, yang didirikan untuk memfasilitasi komunikasi antara kimiawan Indonesia dan berbagai profesi lain dalam bidang yang berkaitan dengan kimia. Profesi ini termasuk dosen, peneliti, praktisi, serta guru kimia di berbagai sekolah. Secara umum, HKI didirikan untuk mendorong kemajuan sains, pendidikan dan terapan kimia, untuk mendukung perbaikan kehidupan umat manusia.[]
Editor: Riska Iwantoni