Beranda Headline Ini Alasan Biaya SP Naik

Ini Alasan Biaya SP Naik

BERBAGI
Ilustrasi (Sumber: Google Gambar)

M. Fajarli Iqbal [AM] | DETaK

Ilustrasi (Sumber: Google Gambar)
Ilustrasi (Sumber: Google Gambar)

Darrusalam Berdasarkan surat edaran Rektor Nomor 2430/UN11/PP/2014 tanggal 10 Juni 2014 tentang semester pendek (SP), disebutkan  sebesar Rp 100.000/SKS. Namun, keputusan tersebut memicu mahasiswa berdemo agar pihak rektorat menurunkan biaya tersebut menjadi  75.000/SKS nya. Akan tetapi pihak rektorat dan seluruh Dekan fakultas tetap bersikukuh pada keputusan itu.

Menurut Husni Jalil, Pembantu Rektor (PR) II bidang administrasi umum, biaya SP tahun ini naik karena mempertimbangkan beberapa hal, seperti anggapan bahwa SP ini bukan agenda wajib untuk semua mahasiswa untuk ikut. “SP itu tidak diwajibkan untuk mahasiswa. Jadi, jika keberatan untuk ikut SP lebih baik jangan ikut,” tegasnya saat dijumpai detakusk.com,  Kamis, 19 Juni 2014.

Iklan Souvenir DETaK

SP, kata dia, itu murni dikelola dari uang pendaftaran mahasiswa, tidak ada suplai dana dari sumber lain. Dana pembayaran SP inilah yang akan dibayarkan kepada dosen yang mengajar nantinya. Bahkan bayar dosen lebih mahal agar dosen bersedia mengajar dalam masa liburan.

“Sebenarnya, banyak dosen yang tidak mau mengajar perkuliahan SP, karena mengganggu liburan mereka. Jadi karena dibayar lumayan (lebih mahal) mereka bersedia mengorbankan waktu liburnya demi mengajar,” lanjutnya.

Ia juga menambahkan, bahwa mereka yang terancam drop out (DO) sangat membutuhkan SP, agar dapat menyelesaikan kuliahnya.

“Banyak yang mendukung SP ini harus diadakan, anak kedokteran saja bersedia membayar tiga kali lipat. Jika merasa diberatkan dengan biaya SP tahun ini lebih baik jangan ikut saja,” sambung dia.[]

Editor: Murti Ali Lingga