Siaran Pers | DETaK
Banda Aceh – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seni Putroe Phang Unsyiah kembali akan melaksanakan pagelaran seni Artcoholic Exhibition 7 dalam rangka miladnya yang ke-20. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan besar putroe phang yang di laksanakan setiap tahunnya.
Acara ini akan di selenggarakan pada 30 Mei 2015 yang akan bertempat di taman budaya Banda Aceh, dan tanpa pungutan biaya. Siapapun bisa menikmati pegelaran seni ini. Acara ini mengangkat tema “ grak buet beusare, beusaboeh langkah. Budaya meusyeuhue si umu masa”.
Pertunjukan seni kali ini memilki konsep yang cukup menarik yaitu dengan konsep cinematrical. Cinematrical yang di maksud menceritakan perjalanan awal berdirinya UKM Seni Putroe Phang Unsyiah sampai berusia 20 tahun. Perjalanan tersebut akan di jelaskan oleh beberapa narasumber. Banyak hal yang mendukung konsep ini, seperti tarian yang akan di mainkan oleh 20 orang penari. Pemutaran dokumenter vidio.
Kegiatan ini akan di bagi dalam tiga sesi, yaitu sesi pembukaan, sesi formal dan sesi pertunjukan. Dengan banyak rangkain penampilan yang telah di persiapkan dengan matang, serta akan ada banyak kejutan yang di tampilkan oleh UKM Seni Putroe Phang Unsyiah yang juga akan di bantu oleh beberapa kegiatan mahasiswa seperti BESTEK, GSP, ESA, RESAM, TEATER NOL, dan Gravity.
Akan ada tujuh pelaku seni yang namanya tidak asing lagi yang akan ikut serta membantu acara ini di antaranya Bur’am (budaya rapai aceh meusyehue), sanggar Buana, sanggar Rampagoe, teater nol, colour guard, HNS, komunitas grafiti, serta kegitan ini juga di dukung oleh beberapa media patner yang berguna untuk membantu dan mensupport kegiatan agar bisa terlaksana dengan sempurna.
”Tujuan kegiatan ini agar generasi muda terus menjaga adat dan budaya aceh dengan terus meningkatan eksistensi generasi muda dalam upaya pengembangan seni daerah. Banyak harapan besar lainnya dari kegiatan ini. Serta ini merupakan salah satu upaya UKM Seni Putroe Phang Unsyiah guna terus menjaga kelestarian adat.” Terang Teuku Zaldiansyah, selaku ketua panitia.[]
Editor: Riska Iwantoni