Agika Putri Ya Rahim | DETaK
Darussalam- Wakil Rektor III Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Alfiansyah Yulianur meresmikan kegiatan Pekan Ilmiah Akuntansi XXII (PIA XXII) yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (HIMAKA-FEB Unsyiah) di Aula FEB Unsyiah pada Senin, 14 Oktober 2019.
Alfiansyah mengatakan bahwa kegiatan kemahasiswaan tidak hanya berfokus pada masalah akademik saja, dibeberapa penelitian diinformasikan kelulusan di dunia kerja sebesar 80% didukung oleh kemampuan bidang non akademik seperti soft skill, karakter dan kemampuan lainnya yang sebenarnya berasal dari kegiatan organisasi seperti Pekan Ilmiah Akuntansi dan organisasi lainnya.
“Yang 20% dari bidang akademik itu jangan diabaikan karena itu merupakan identitas, namun ternyata hasil penelitian juga mengatakan bahwa kemampuan akademik ini tidak mampu nantinya untuk lulusan kerja dapat diterima jika hanya mengandalkan kemampuan akademik saja,” kata Alfiansyah dalam sambutannya.
Ketua Panitia Pelaksana PIA XXII, Abdul Malil Fajri mengatakan bahwa PIA XXII mengangkat tema “Accounting in The Crossroad: Business Revolution and The Deterioration of Accounting Information”. PIA XXII juga merupakan acara tahunan dan program kerja terbesar yang bertaraf internasional.
“Pekan Ilmiah Akuntansi berasal dari kreativitas mahasiswa-mahasiswa Akuntansi yang ingin mencoba hal yang baru diluar bidang Akuntansi. Tahun ini ada beberapa tujuan mengapa Pekan ilmiah Akuntansi diadakan diantaranya dapat mengembangkan uji kompetensi yang sehat dilingkungan peserta lomba, sehinga peserta yang berpatisipasi dapat berkompetensi kembali ditingkat kota, provinsi maupun nasional dan meningkatkan rasa persaudaraan antar mahasiswa-mahasiswa se-Aceh serta meningkatkan kreativitas mahasiswa dan siswa agara dapat berfikir lebih luas dan kritis”, jelas Fajri.
Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman juga turut hadir dalam pembukaan Pekan ilmiah Akuntansi XXII yang merupakan Ketua Ikatan Alumni Akuntansi FEB Unsyiah. Dalam sambutannya, Aminullah menjelaskan bahwa mahasiswa harus bisa menyesuaikan perubahan teknologi dan industri terutama bagi mahasiswa Akuntansi.
“Saya sangat mengapresiasi kepada HIMAKA dalam menggagas acara ini, selain ajang bersilaturahmi juga bisa mendapat pengetahuan dari luar seperti informasi-informasi baru baik didunia akuntansi maupun hal lain yang harus kita ketahui, kita juga harus menyesuaikan perubahan teknologi dan industri terutama bagi mahasiswa Akuntansi. Selain itu diluar teknologi adalah kita baru saja disahkan Qanun no. 11 2018 tentang lembaga keuangan syariah dimana seluruh lembaga keuangan yang ada di Aceh ini wajib melaksakan sistem secara syariah apakah itu pembukuan ataupun cara kovensional lainnya maka termasuk mahasiswa jurusan akuntansi dan lembaga kita harus bisa menyesuaikan dan mengikutinya,” kata Aminullah dalam sambutannya.
Ada delapan rangkaian acara yang diselenggarakan mulai pada tanggal 14-19 Oktober 2019 yaitu Seminar Internasional, Accounting Cycle, Debat Bahasa Inggris, Pelatihan Software, CC & LBAP, Pendidikan Profesional Berkelanjutan, Public Speaking Contest dan EXPO.
Pada rangkaian acara pertama PIA XIX mengadakan Seminar Internasional bertema “Is Business Revolution Really Distorting the Usefulness of Accounting Information?”. Seminar tersebut menghadirkan dua pemateri, yang pertama Rahayu Abdur Rahman sebagai Senior Lecturer di UiTM Perak, Malaysia dan M. Jusuf Wibisana yang merupakan Partner Big Four KAP PWC.
Selain itu, mahasiswa yang memiliki usaha juga dapat membuka stand pada Expo PIA XXII. Di situ juga dipamerkan dan dipasarkan produk-produk lokal yang berkualitas dan menarik. []
Editor: Junina Rizki