Missanur Refasesa [AM] | DETaK
Darussalam- Proses perhitungan suara di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang berlokasi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 1 pada Selasa, 19 Desember 2017 berlangsung tanpa adanya aliran listrik.
Pada pukul 18.00 sebagian listrik di FKIP padam, namum proses perhitungan suara tetap dilakukan hanya dengan mengandalkan cahaya dari alam saja.
Pihak Komisi Pemilihan Raya (KPR), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), pengawas, maupun para saksi menyatakan sepakat untuk melanjutkan proses perhitungan walaupun dengan penerangan yang minim.
Salah satu anggota KPPS, Budi Riyandi, mengatakan bahwa ia tidak mengetahui mengapa tidak ada inisiatif dari panitia lain untuk mencari penerangan pengganti saat perhitungan surat suara tersebut berlangsung.
Meskipun pihak terkait sempat mencoba mencari genset, hingga proses perhitungan berakhir, mereka hanya mengandalkan pencahayaan minim dari alam.
“Iya saya juga nggak tau pasti kenapa nggak ada inisiatif menerangi,” ujar nya. []
Editor: Maisyarah Rita
