Zikrina Munawarah | DETaK
Banda Aceh – Kegiatan KAMA III (Konferensi Aktifis Mahasiswa Aceh) yang digagas BEM Universitas Syiah Kuala telah diselenggarakan pada 16-18 juni 2017 di Aula DISPEN (Dinas Pendidikan), Hotel Diana, dan Meuligo Gubernur Banda Aceh.
Kegiatan yang mengangkat tema “Together We Achieve More With Aspire to Inspire” mendatangkan delegasi dari berbagai universitas, diantaranya, Universitas Teuku Umar (UTU), Universitas Samudera (UNSAM), UIN Ar-Raniry, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Tengku Dirundeng Meulaboh (STAIN TDM), Universitas Al-Muslim, dan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Aceh.
M. Andri Ghafary, ketua panitia kegiatan mengatakan bahwa tujuan kegiatan tersebut untuk menjalin silaturrahmi dan mengadakan konferensi.
“Tujuan kegiatan ini yang pertama pastinya untuk menjalin silaturrahmi antar Universitas yang ada di Aceh dan diadakan konferensi untuk membahas isu dari tiap perwakilan delegasi dan memberikan rekomendasi yang akan ditujukan kepada pemerintah Aceh nantinya”, ucap Andri. Kegiatan ini dilakukan satu tahun sekali setiap periode kepengurusan BEM dalam berbagai bentuk kegiatan.
“Kegiatan ini dibuka pada tanggal 16 Juni dilanjutkan dengan Seminar Nasional yang bertema “Otonomi Daerah” dan Seminar daerah bertema “Sinkronisasi Pembangunan”, dilanjutkan dengan konferensi, kemudian ditutup pada tanggal 18 juni dimana keputusan konferensi yang akan dijadikan Rekomendasi”, jelas Andri.
Hasil rumusan yang telah ditetapkan menyangkut bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan agama yang merupakan permasalahan utama Aceh saat ini.
“Rumusan ini berisi saran-saran kepada pemerintah Aceh terhadap hal-hal yang perlu diperbaiki kedepannya” Papar Rachmad Faisyal, Ketua BEM Unsyiah.
Kegiatan penutupan sendiri ditutup oleh Gubernur Aceh dr. H. Zaini Abdullah di Meuligo Gubernur Aceh, pada 18 Juni kemarin, ia percaya bahwa hasil dari konferensi tersebut sangat bermanfaat nantinya.
“Ini sangat bagus, aktifitas mahasiswa berdiskusi selama 3 hari dalam membuat hasil2 sebagai pegangan masa depan”, komentarnya.[]
Editor: Dinda Triani
