Muktariza [AM] | DETaK
Darussalam – Dalam rangka momentum peringatan Tsunami yang menerjang dan memporak porandakan Aceh 13 tahun silam, keluarga besar Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) mengelar pembacaan doa dan yasin bersama anak yatim dan piatu, untuk para korban atau pun sanak keluarga yang ditinggalkan di Masjid Jami’ Unsyiah pada Selasa, 26 Desember 2017.
Acara dibuka langsung oleh Rektor Unsyiah, Samsul Rizal yang dalam sambutannya menuturkan bahwa musibah tsunami harus dijadikan momentum untuk kita selalu ingat akan kenikmatan Allah, dan jangan pernah lupa untuk terus beryukur dan senantiasa merasa cukup.
Samsul juga menambahkan akan mengadakan acara serupa di tahun selanjutnya dengan jumlah anak yatim atau piatu yang akan diundang lebih ramai untuk memperingati musibah yang menjadi sejarah yang paling besar di bumi Serambi Mekah ini.
Sementara itu, salah satu ustad Unsyiah yakni ustad Faturrahmi dalam tausyiahnya menyampaikan bahwa musibah tsunami juga merupakan kenikmatan yang diberi Allah untuk mendekatkan diri, selain itu juga merupakan jalan yang Allah berikan kepada umatnya untuk menuju surga yang tinggi.
“Surga yang tinggi tidak akan dapat didapat dengan ibadah maupun puasa yang dilakukan oleh seorang muslim biasa, melainkan hanya orang yang yang terkena musibah dan syahidlah yang mendapat surga ini,” ujar ustad Fatur
Ustad Fatur menambahkan untuk semua kejadian memiliki makna dan arti yang penting dari yang telah diberikan oleh Allah, baik itu musibah atau cobaan merupakan nikmat dalam bentuk pengawasan serta peringatan agar umat-Nya senantiasa ingat dengan bukti konkret bahwa Allah masih menyertai kita.
Acara ini berjalan dengan terurut dengan diawali pembacaan Al Quran dan doa, serta pembagian Al Quran oleh Rektor Unsyiah dan sejumlah ustad di masjid jamik, acara di akhiri dengan makan bersama dan pembagian santunan oleh Rektor Unsyiah dan beserta keluarga. []
Editor: Maisyarah Rita