Herry [AM] | DETaK
Darussalam – Seminar bertajuk “Perpustakaan Jaman NOW” ini diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) yang dihadiri oleh ratusan peserta terdiri dari petugas perpustakaan, serta sivitas akademika baik dari Unsyiah maupun kampus lainnya. Kegiatan ini menghadirkan Richardus Eko Indrajit, yang diadakan di Ruang Seminar Lantai 1 Perpustakaan Unsyiah, Kamis, 21 Desember 2017.
Richardus Eko memberi judul “The Role of Digital Library in the 21st Century” pada materinya. Dalam pemaparannya, ia mengatakan bahwa negara-negara besar seperti yang berada di Amerika dan Eropa, jumlah kampusnya berbanding lurus dengan kekayaan alamnya. Sebaliknya, pulau Indonesia yang tidak memiliki kekayaan alam justru dipenuhi kampus, sehingga pulau yang memiliki kekayaan alam tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.
“Solusinya adalah e-learning, dosen dapat mengajar kepada mahasiswa dengan jarak jauh, sehingga mahasiswa tidak perlu pindah ke luar kota dan dapat membangun daerahnya,” terangnya.
Alumnus S2 dari Harvard University itu juga menyatakan bahwa informasi di internet tidak terseleksi dengan baik, mengingat informasi merupakan kebutuhan yang penting pada masa sekarang ini.
“Kalau mencari informasi yang berkualitas, orang-orang akan kembali lagi mencarinya di perpustakaan karena di internet banyak hoax. Inilah pentingnya perpustakaan untuk mengikuti kebutuhan berdasarkan perkembangan zaman,” tutupnya.[]
Editor: Maisyarah Rita