Farah Aulia Putri [AM]|DETaK
Darussalam – Penulis buku “Ketika Film Layar Lebar Hadir di Televisi,” Azimah Subagijo mengatakan bahwa film adalah alat transformasi yang paling cepat. Hal tersebut diungkapkannya dalam acara bedah buku dan diskusi literasi media “Ketika Film Layar Lebar Hadir di Televisi” yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kementrian Kominfo di gedung Information and Communication Technology (ICT) Unsyiah, pada Kamis 14 April 2016.
“Film sihir di abad modern, emosi kita dicampuradukkan hanya karena menonton film. Media itu netral termasuk film, bisa menjadi dampak negatif atau positif sehingga sebagai penonton bisa sadar apa yang ditonton. Film adalah alat transformasi yang paling cepat, jadi harus bisa memilih,” ungkapnya.
Menurutnya, buku tersebut ditulis agar bermanfaat bagi penonton dan bisa mengetahui dampak positif dan negatif dari setiap film yang ditonton. Selain itu juga bertujuan mengupas fenomena dunia perfilman di Indonesia serta dampaknya bagi masyarakat agar dapat memilih film yang layak untuk ditonton.
Munawir Syarif ketua pelaksana mengaku senang acara ini bisa sukses. Ia berharap mahasiswa dan warga Aceh khususnya bisa memilah film yang layak ditonton kalangan anak-anak hingga orang tua.
Salah satu peserta, Tri Retno menuturkan bahwa acara ini sangat bermanfaat untuk menimbulkan kesadaran pentingnya menonton film yang mempunyai sisi edukasi.
“Saya berharap kedepannya dunia perfilman Indonesia lebih memperhatikan lagi siaran yang ditayangkan di televisi, karena akan ditonton oleh semua kalangan bukan hanya orang dewasa saja,” ucapnya usai acara tersebut.
Editor: Cut Meliana