Beranda Terhangat Kepala BPSDM Aceh: Mahasiswa Kurang Ideal

Kepala BPSDM Aceh: Mahasiswa Kurang Ideal

BERBAGI
Sesi foto bersama para undangan dan delegasi BEM Sumbagut dalam rangkaian acara jamuan makan malan di Meuligo Gubernur Aceh. 2/4/18 (Novita Sary Sahputri/ DETaK)

Maisyarah Rita | DETaK

Banda Aceh- Mahasiswa dinilai kurang ideal oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh, Syahrul Badruddin yang disampaikan dalam sambutannya di kegiatan jamuan makan malam Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) pada Senin Malam, 2 April 2018 di Meuligo Gubernur Aceh.

Hal tersebut disinggung oleh Syahrul terkait problematika yang kini banyak menimpa mahasiswa yang semestinya menjadi kaum idealis sejati. Syahrul menyebutkan bahwa problematika mahasiswa sebagai anak muda selain bertugas mencari solusi permasalahan besar bangsanya, mahasiswa juga memiliki problem dengan dirinya sendiri, yaitu pembenturan idealisme dan ketidakberanian.

Iklan Souvenir DETaK

“Contoh kasus, Gubernur sejak periode 1 sudah menyediakan beasiswa, apabila tidak diterima dalam kondisi utuh, hal tersebut sudah semestinya dipertanyakan. Lucunya, banyak mahasiswa yang tidak berani melaporkan adanya ketimpangan beasiswa ini, tapi tidak berani melaporkan, idealismenya kurang,” sebutnya.

Oleh karena itu, pihaknya menekankan dan mengajak BEM, untuk ikut melaporkan apabila terdapat kasus pendanaan beasiswa yang macet atau tidak utuh.

Perihal sambutan Rakerwil BEM Sumbagut, Syahrul berharap agar rapat tersebut dapat menghasilkan solusi problem dinamika masyarakat dalam hal pengangguran.

“Diharapkan melalui Rakerwil ada solusi yang ditawarkan untuk ketimpangan masyarakat melalui kegiatan ini,” tutup Syahrul.

Hal senada dengan harapan Syahrul, tujuan tersebut juga dipertegas oleh Ketua BEM Unsyiah, Muhammad Yasir ketika memberikan kata sambutan sembari memacu semangat mahasiswa yang hadir dalam ruangan bernuasa cokelat tersebut.

“Kita bisa menghasilkan solusi yang bisa menjadi titik poin bagi Republik Indonesia, bagi pemerintah. Maka dari itu kawan-kawan saya harapkan bisa aktif selama 3 hari ke depan supaya fungsi kita untuk menjadi agent of change dan agent of control bisa optimal. Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia, dan hidup perempuan Indonesia,” sorak Yasir bersemangat.

Rakerwil Sumbagut ini dihadiri oleh sejumlah delegasi BEM Universitas dari provinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, dan juga Aceh sendiri. Rakerwil ini rencanaya berlangsung dari Senin, 2-5 Maret 2018 mendatang.[]

Editor: Fazrina Nabillah