Siaran Pers | DETaK
Banda Aceh – Sejumlah pelajar dari berbagai jenjang pendidikan dan umum, turut memeriahkan Aceh Marching Band Campionship (AMBC) 2017. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 19 – 20 September 2017, dipusatkan di Stadion Lhoong Raya Banda Aceh dan dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Selasa 19 September 2017.
Ajang perlombaan ini digelar masih dalam rangkaian memperingati Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) ke-58 yang diperingati setiap tanggal 2 September.
Dalam pembukaan AMBC 2017, Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengatakan, Pendidikan yang ingin diwujudkan pemerintahan Irwandi Yusuf – Nova Iriansyah, tentu bukan hanya untuk meningkatkan kapasitas otak, tapi juga mental dan spiritual.
“Karena itu, selain membangun sistem belajar yang baik, kegiatan ekstrakurikuler untuk penguatan mental dan spiritual akan terus diperkuat. Ada banyak aktivitas ekstrakulikuler yang akan dikembangkan di sekolah, salah satunya marching band,” ujar Wagub Aceh, Nova Iriansyah.
Menurutnya, kegiatan ini sangat berarti dalam dunia pendidikan, sebab marching band mengandung banyak filosofi pembangunan karakter diri. Dengan bergabung dalam marching band, peserta dituntut untuk disiplin, dapat bekerja sama dalam tim, mampu menghasilkan harmoni yang seirama, patuh kepada komando, serta aktif menciptakan kreasi gerak dan bunyi.
“Filosofi ini sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari maupun dalam penguatan kebersamaan. Karena filosofinya itu, makanya marching band kerap dipertandingkan di tingkat lokal, nasional dan internasional,” ujar Nova.
Secara periodik, katanya lagi, Pemerintah Aceh aktif mengadakan pertandingan marching band di provinsi Aceh. Sejalan dengan peringatan hari pendidikan Aceh tahun ini.
“Kita kembali mengadakan Aceh Marching Band Championship yang diikuti berbagai kampus, sekolah dan organisasi lainnya. Yang terbaik dalam kompetisi ini akan mewakili Aceh pada kejuaraan Marching Band di tingkat nasional,” katanya.
Pihaknya selaku Kepala Pemerintahan Aceh, sangat mengapresiasi terselenggaranya kejuaraan tersebut.Kegiatan ini dinilainya merupakan salah satu wahana terbaik mendidik anak-anak muda Aceh agar menjadi pribadi yang taat aturan dan disiplin.
“Kita juga sama-sama mengetahui, salah satu keistimewaan yang diberikan Pemerintah kepada Aceh adalah bidang pendidikan. Begitu istimewanya pendidikan di daerah kita, sehingga hanya Aceh satu-satunya provinsi di Indonesia yang memiliki Hari Pendidikan Daerah yang kita peringati setiap tanggal 2 September,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui kejuaraan Aceh Marching Band Campionship (AMBC) tahun 2017 ini diikuti oleh berbagai jenjang. Untuk jenjang SD/MI diikuti 12 peserta, SMP/MTS, 5 peserta, SMA/SMK/MA, 12 peserta dan umum sebanyak 7 peserta.
Masing-masing jenjang diperlombakan tiga mata lomba. Darmansyah, nota dinas Kepala Dinas Pendidikan Aceh mengatakan, berdasarkan fakta di lapangan khususnya provinsi Aceh sangat banyak marching band yang telah ada hanya bisa berjalan ditempat bahkan yang lebih parahnya, alat-alat marching band berubah menjadi besi tua.
Kejuaraan marching band ini, lanjut dia, hendaknya diharapkan dapat menjadi sebuah wadah untuk mempromosikan Aceh sebagai daerah wisata serta menarik minat investor agar bisa menanamkan modalnya.Sehingga, dapat mendongkrak perekonomian masyarakat Aceh.
“Sebab, marching band ini merupakan salah satu wadah untuk menyalurkan kreativitas seni yang mampu menampung kreativitas dan agresifitas kalangan pelajar pecinta musik,” tambahnya.[]