Beranda Siaran Pers MuTsu Aceh dan FKK Ajak Aksi Penanaman 2.800 Pohon

MuTsu Aceh dan FKK Ajak Aksi Penanaman 2.800 Pohon

BERBAGI
Poster Aksi Tanam 2800 Pohon. (Ist.)

Siaran Pers | DETaK

Banda Aceh – Panitia Bersama Museum Tsunami Aceh (MTA) dan Forum Kolaborasi Komunitas (FKK) ajak masyarakat untuk meramaikan peringatan Hari Sumpah Pemuda dengan Aksi Penanaman 2.800 Pohon yang berlokasi di Aceh Besar, Sabtu, 28 Oktober 2017.

Momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda dipilih karena dinilai tepat untuk menyerukan energi positif kepada pemuda dalam memberikan aksi nyata terhadap pembangunan daerahnya.

Iklan Souvenir DETaK

“Momentum 28 Oktober sebagai Hari Sumpah Pemuda kita ambil sebagai waktu penanaman pohon tahap kedua untuk menjadikan semangat pemuda sebagai energi positif dalam menanam pohon di jalur evakuasi. Semangat kepemudaan ini diharapkan dapat melahirkan kekuatan kolaborasi seluruh komunitas agar wilayah tersebut dan sekitarnya tampak rimbun dan hijau,”, tutur Almuniza Kamal selaku Pimpinan Museum Tsunami Aceh.

Aksi ini juga merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang digagas panitia bersamaan dengan “Peringatan 13 Tahun Refleksi Tsunami Aceh” dengan target Aksi Penanaman 13.000 pohon, sehingga aksi ini tidak dilakukan dalam satu waktu dengan memaksimalkan peluang berkolaborasi dengan kegiatan komunitas lainnya.

Untuk itu, Aksi tahap kedua yang akan menanam 2.800 bibit ini tentu sangat membutuhkan peran pemuda untuk keikutsertaannya dalam kegiatan tersebut. Hingga saat ini baru tercatat empat ratusan partisipan yang telah melakukan konfirmasi ke pihak panitia.

Dalan kegiatan yang akan dilakukan, sebanyak 2.000 bibit Cemara dan 800 bibit Asam Jawa akan ditanam di lokasi penanaman. Kegiatan juga turut diramaikan dengan kegiatan konvoi dari titik kumpul di Museum Tsunami sembari menuju lokasi penanaman di Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, tepatnya di Gampong Lambadeuk, Gampong Lambaro Neujid dan Gampong Lampageu.

Pemilihan titik tanam sesuai survei yang telah dilakukan oleh FKK, terkait lokasi yang cocok untuk penanaman bibit tersebut.

“Ini opsi kedua yang kami lihat berpotensi untuk penanaman pohon nanti, karena bibir pantai masih kosong dari pepohonan, sehingga dengan menanam pohon bisa menahan abrasi pantai,” konfirmasi Teuku Wahidul Qahar selaku Penanggungjawab kegiatan Hari Sumpah Pemuda sekaligus Perwakilan FKK dari Komunitas Pemilih Cerdas.

Dalam aksi yang bertujuan untuk membangun kembali Aceh melalui proses rehabilitasi dan rekontruksi ini, Almuniza juga menyampaikan agar pohon yang sudah ditanam dapat dipelihara dan dijaga sesuai nama komunitas yang menanamnya.

“Jadi, untuk aksi yang akan dilanjutkan mencapai 13.000 pohon nantinya akan menjadi penanda alamiah jalur evakuasi kebencanaan dan semoga dapat terus tumbuh besar menjadi cenderamata bagi anak cucu kita kedepan,” tambahnya yang tampak begitu antusias mendukung kegiatan ini.

Senada dengan Almuniza, Koordinator aksi Penanaman 13.000 Pohon, Cut Murnita juga menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat berdampak bagi pelestarian lingkungan.

Di samping itu, aksi kedua yang digagas usai sukses terlaksananya aksi perdana Penanaman 260 pohon pada kegiatan Indonesian Clean Up Day (ICUD) 2017 tersebut juga akan disemarakkan dengan diskusi Sumpah Pemuda yang mengusung tema “Partisipasi Pemuda untuk Kota Banda Aceh dan Pembacaan Deklarasi Sumpah Pemuda” di akhir rangkaian kegiatan setelah melaksanakan Aksi Penanaman Pohon dan kembali ke Museum Tsunami.[]

Editor: Maisyarah Rita