Siaran Pers | DETaK
Darussalam – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said akan hadiri seminar pengelolaan minyak dan gas (migas) di Aceh. Acara ini akan berlangsung di Gedung AAC Dayan Dawood pada Sabtu 27 Desember 2014.
Ketua Panitia Radhi Darmansyah, menyebutkan selain Menteri ESDM, Unsyiah juga mengundang Dr. Zaini Abdullah (Gubernur Aceh), Fahmy Radhi (Anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas), T. Khaidir (Presiden Direktur PT. Perta Arun Gas) dan Ir. Said Ikhsan (Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Aceh Provinsi Aceh).
“Menteri EDSM Sudirman Said, akan memberikan keynote speech pada sesi pertama seminar. Kemudian akan dilanjutkan dengan roundtable interaction antara peserta seminar. Kami berharap peserta seminar dapat berkontribusi aktif untuk mencari solusi pembenahan tata kelola permigasan di Aceh,” kata dosen FISIP Unsyiah ini.
Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat hingga saat ini masih melakukan negoisasi untuk lahirnya PP Migas Aceh. Negosiasi ini berjalan sangat pelan antara kedua belah pihak sehingga tersendatnya investasi Migas di Aceh selama ini.
Menurut Radhi, seminar ini tidak hanya membahas soal regulasi, tetapi juga akan bicara tentang hal-hal praktis di industri hulu dan hilir migas. Hingga Kamis 25 Desember 2014 dikatakannya, yang telah memastikan hadir sebagai peserta adalah perwakilan KKKS di wilayah Aceh, perusahaan industri hilir Migas di Lhokseumawe, praktisi jasa migas, bupati kepala daerah tingkat II, pejabat daerah tingkat provinsi dan kabupaten, anggota dewan, akademisi, dan mahasiswa.
Ia berharap, melalui seminar nanti akan muncul sebuah ide atau rekomendasi baru yang dapat menjadi solusi bagi kelanjutan pengelolaan Migas di wilayah Aceh untuk kesejahteraan rakyat.
Radhi mengatakan, bagi mahasiswa ataupun masyarakat yang berminat hadir pada seminar tersebut, dapat mengirimkan SMS ke nomor 085210352978. Para pendaftar nantinya akan mendapat konfirmasi dari panitia. Peserta seminar akan dibatasi sesuai kuota yang telah ditentukan oleh panitia.[]
Editor: Riska Iwantoni