Siaran Pers | DETaK
Banda Aceh – Sejumlah masa yang tergabung dalam Solidarity for Rohingya melakukan aksi Teatrikal di Tepi Gampong Jawa, Kecamatan Kuta Raja- Banda Aceh, Kamis, 7 September 2017.
Menurut keterangan teks uraian aksi yang memuat persetujuan Rahmat Nyak Tjoet selaku Kordinator Solidarity for Rohingya dan Tuanku Muhammad selaku Koordinator Aksi menyebutkan bahwa aksi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap kasus pembantaian dan aksi kekerasan yang dialami etnis Muslim Rohingya sekaligus bentuk pengecaman terhadap pemerintah Myanmar yang terkesan “Menutup mata” terhadap konflik yang terjadi di negaranya.
“Pemerintah seharusnya bertugas menjaga keselamatan dan keamanan rakyatnya justru hak tersebut dirampas dari mereka,” sebut Tuanku Muhammad.
Dalam aksi Teatrikal ini, masa juga menyampaikan beberapa tuntutan pernyataan sikap yang berisi poin-poin sebagai berikut:
- Hentikan pembantaian etnis Rohingya
- Pulihkan hak kewarganegaraan Rtnis Rohingya
- Tuntut pelaku kejahatan kemanusiaan Etnis Rohingya ke Mahkamah Internasional atas dasar pelanggaran HAM berat
- Memberikan fasilitas kehidupan yang layak dan bermartabat untuk etnis Rohingya
- PBB, OKI, ASEAN dan lembaga Internasional lainnya untuk dapat melakukan tindakan konkret dalm menangani masalah genosida etnis Rohingya
- Isu Rohingya harus menjadi isu Internasioanal yang harus mendapat perhatian dari seluruh umat di dunia.
Sebelum mengakhiri aksi, masa aksi juga menegaskan bahwasanya Rakyat Aceh siap untuk menyambut kedatangan Rohingya ke Aceh.[]
*Masa aksi teatrikal Solidarity of Rohingya digerakkan oleh sejumlah Organisasi Masa (Ormas) dan organisasi lain yang terhimpun dari KAMMI, HMI, PII, KAPMI, PDDA, PMI, YARA, LDK Fosma Unsyiah, DEMA UIN Ar-Raniry, GPII, GMPRI, FJRK, RADAR, Pemuda Muslimin Indonesia, GEMA MA, ACT, KNSR, dan MRI.
Editor: Maisyarah Rita